Sukses

Singo Edan Jadi Nama Pulau Terluar, Gubernur Oke Saja

Pulau Singo Edan terletak di perairan Manggarai Barat, NTT.

Liputan6.com, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya tidak mempermasalahkan pulau terluar bernama Pulau Singo Edan di perairan Manggarai Barat. Nama ini merupakan ikon dari klub sepak bola dari Kota Malang, Jawa Timur. Pemberian nama pulau itu oleh Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso,.

"Itu tidak menyalahi aturan dalam pemberian nama kepada sebuah pulau baru dan tidak berpenghuni," kata gubernur di Pulau Usu, Kabupaten Rote Ndao usai mengukuhkan 10 pulau baru baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni, dilansir Antara, Sabtu 14 Mei 2016.

Hal ini disampaikan gubernur berkaitan dengan pemberian nama salah satu pulau di NTT yang tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat di NTT, yakni Pulau Singa Edan yang terletak di perairan Manggarai Barat.

Simbol Singo Edan selalu berhubungan dengan Aremania yang menjadi salah satu klub sepak bola raksasa baik secara nasional maupun sampai ke negara ASEAN. Simbol ini memiliki nilai lokal dan historis bagi wilayah Kota Malang dan sekitarnya.

Singo Edan juga pernah menjadi simbol Kota Malang pada 1937-1951. Ketika itu simbol singa memiliki arti `Malang Namaku Maju Tujuanku.

"Pemberian nama kepada sebuah pulau yang baru itu bebas diberikan oleh siapa saja, asalkan tidak boleh memberikan nama pulau atas nama sendiri. Itu tidak boleh, tetapi kalau misalnya pakai nama hewan atau apa pun tidak masalah," ujar Frans.

Gubernur Frans sendiri mengatakan, pulau tersebut berada di wilayah Manggarai Barat. Ia berharap suatu saat pulau itu bisa menjadi daerah pariwisata baru seperti yang diharapkan oleh Danlantamal VII Kupang.

Kepala Dispenda Kota Malang Ade Herawanto yang hadir dalam pengukuhan nama sejumlah pulau dan Pulau Singo Edan tersebut mengatakan sangat berterima kasih kepada pemerintah NTT karena mau memberikan salah satu pulaunya bernama seperti ikon Aremania.

"Dengan begini hubungan kerja sama dengan pemerintah NTT terus terjalin, apalagi banyak mahasiswa NTT yang kuliah di Malang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini