Sukses

Baru Hari Pertama, Wali Kota Risma Langsung Tancap Gas

Tak tanggung-tanggung, 5 lokasi sungai dan saluran air langsung ditinjau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Surabaya - Pada hari pertama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021, Tri Rismaharini tak mau bermalas-malasan.

Wali kota yang akrab dengan sapaan Risma ini langsung tancap gas. Ia menggelar inspeksi mendadak atau sidak di saluran air di 5 titik lokasi di Surabaya.

Hal itu disampaikan Risma usai memimpin rapat jajaran Kepala SKPD se-Surabaya, Kamis (18/2/2016). Risma melanjutkan kegiatannya dengan sidak sungai dan saluran air di wilayah timur ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut.

Tak tanggung-tanggung, 5 lokasi langsung ditinjau Risma yang saat itu didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati, Kabag Umum dan Protokol Wiwiek Widiyati serta Kabag Humas M Fikser.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, pertama kali Risma mendatangi sungai di kawasan Dharmahusada Indah.

Tujuannya, untuk memantau aliran air. Risma pun sempat beberapa kali terlihat berdiskusi dengan para pegawai di DPUBMP guna memecahkan masalah debit air.

Selanjutnya, Risma bergerak ke saluran air depan ITS. Di lokasi ini, Risma memantau kelancaran arus air. Sesekali Risma juga memberi instruksi pembenahan di beberapa titik saluran kepada Kadis PUBMP.

Kemudian Risma beserta rombongan juga meninjau pedestrian Jalan Mulyosari, sungai depan Super Depo Sutorejo dan diakhiri dengan sidak pedestrian Jalan Dr Ir H Soekarno.

Setelah mencermati kondisi pedestrian, Risma mengisyaratkan adanya penghijauan di lokasi tersebut. "Tolong Bu Erna (Kadis PUBMP), ini bagus kalau ditanami pohon," tutur Risma.

Dengan meninjau langsung ke lokasi, imbuh Risma, maka permasalahan dapat diketahui sumbernya serta diperoleh solusi yang akurat.

"Saya sengaja pantau langsung ke lokasi untuk mengajarkan teman-teman DPUBMP agar bisa menganalisa suatu permasalahan. Kebetulan kami (Risma dan pegawai DPUBMP) sama-sama orang teknik. Jadi, bisa diskusi langsung di lapangan untuk cari solusi," Risma menegaskan.

Saat disinggung mengenai permasalahan di Sungai Dharmahusada Indah, Risma menjawab bahwa kemungkinan penyebab terhambatnya aliran air adalah keberadaan Pintu Air Kalidami.

Lantaran itulah, Pemkot Surabaya berencana membongkar pintu air tersebut dalam waktu dekat. "Kapasitas rumah pompa sudah kita tambah, sehingga jika Pintu Air Kalidami dibongkar, aliran air akan menjadi lebih lancar," ujar Risma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pimpin Rapat SKPD

Pasca-dilantik sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Tri Rismaharini pada hari pertama kerja langsung memimpin rapat jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya.

Pada acara tersebut tampak hadir kepala dinas, kepala bagian, direktur rumah sakit milik Pemkot Surabaya, juga para camat. Ada banyak hal yang disampaikan wali kota dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin rapat SKPD. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Risma berharap jajaran kepala SKPD bisa gerak cepat dan melakukan lompatan besar untuk ikut mendongkrak citra Surabaya. Apalagi, sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN, sehingga sudah seharusnya SKPD memiliki wawasan global.

"Saya ingin mengajak teman-teman lebih ke atas lagi. Saya sudah meletakkan dasarnya selama lima tahun kemarin. Lima tahun ke depan tentunya tidak boleh sama. Tidak boleh biasa saja. Harus ada lompatan yang sifatnya untuk mempercepat kemajuan kota," tutur Risma, Kamis (18/2/2016).

Risma menuturkan pula, para SKPD yang diharapkan bisa melakukan lompatan besar adalah para camat di 31 kecamatan se-Surabaya. Para camat yang menjadi pemimpin wilayahnya masing-masing, diimbau tidak hanya menjadi pekerja operasional yang menjalankan rutinitas kerja, tapi juga bisa berpikir strategis.

"Saya berharap ada usulan dari camat yang sifatnya tidak rutinitas, tetapi strategis. Ayo cari ide apa, nanti kita kembangkan," kata Risma.

Risma juga berharap bahwa ke depannya, setiap tahun ada ikon Surabaya yang di-launching. Nah, ikon baru Surabaya itu bisa berasal di kecamatan mana saja yang merupakan hasil pemikiran dari para camat. Untuk tahun 2016, ikon baru Surabaya yang siap di-launching adalah Jembatan Kenjeran.

"Tahun ini Jembatan Kenjeran. Tahun depan ada lagi yang baru. Misalnya cable car di timurnya Jembatan Suramadu atau bisa tepian Kali Mas menjadi wisata air. Intinya setiap tahun harus ada ikon yang di-launching untuk menarik orang agar datang ke Surabaya yang tentunya bagus untuk perekonomian kota ini," Risma menjelaskan.

Namun sebelumnya, lanjut Risma, para camat diminta untuk ikut menyukseskan gelaran Prepatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat yang akan digelar di Surabaya pada Juli nanti.

Para camat diminta untuk mendata lokasi-lokasi di wilayahnya masing-masing yang nantinya bisa menjadi destinasi untuk dikunjungi peserta konferensi. Estimasinya, akan ada 2.500 delegasi dari berbagai negara yang hadir di Surabaya sebagai peserta agenda tersebut.

"Delegasi sebanyak itu tentunya tidak mungkin hanya datang ke satu tempat. Karena itu, camat-camat silakan mengusulkan tempat-tempat yang bisa dikunjungi," Risma memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini