Sukses

2 Pemutilasi Tewas dalam Penyergapan di Sabtu Pagi

Sementara itu, empat pembunuh disertai mutilasi itu berhasil ditangkap dan seorang lainnya kabur.

Liputan6.com, Samarinda - Personel gabungan Polres Paser dan Polda Kalimantan Timur menembak mati dua pemutilasi. Selain itu, polisi juga berhasil meringkus empat pembunuh yang disertai mutilasi dalam operasi perburuan pada Sabtu, 20 Agustus 2016.

"Dua pemutilasi tewas setelah sempat terjadi kontak senjata dengan polisi," ujar Kepala Bagian Operasional Polres Paser Komisaris Rio Cahyowidi, dilansir Antara, Minggu, 21 Agustus 2016.

Keempat pembunuh yang berhasil diringkus berinisial RB, SR, AD dan SI. Sementara, dua pelaku yang tewas, yaitu AD dan SI.

Dalam penyergapan yang berlangsung di Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali itu, ucap Rio Cahyowidi, satu pelaku berinisial NR berhasil melarikan diri.

"Kami terpaksa menembak pelaku karena melawan saat akan ditangkap. Satu dari empat pelaku yang berhasil diringkus, yakni SR, terkena peluru saat baku tembak dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara saat penyergapan, seorang pelaku berinisial NR berhasil melarikan diri," kata Rio.

Dalam operasi yang melibatkan personel Polda Kaltim dan Brimob tersebut, kata dia, petugas mengamankan barang bukti berupa dua buah senjata api rakitan, enam buah parang, dua pisau raut, serta dua buah senter.

Delapan Bulan Buron

Operasi perburuan para pelaku pembunuhan disertai mutilasi itu, kata Rio Cahyowidi, bermula dari adanya informasi yang diterima Polres Paser terkait keberadaan para pelaku yang sudah delapan bulan menjadi target operasi.

Sehari sebelum penangkapan itu terjadi, ucap Rio Cahyowidi, Polres Paser menerima informasi bahwa para pelaku berada di lokasi kejadian. Selanjutnya, Polres Paser berkoordinasi dengan Polda Kaltim dan membentuk tim gabungan berjumlah 35 orang.

Pada Sabtu pekan lalu, sekitar pukul 02.00 Wita, tim gabungan tiba di Desa Pinang Jatus, yang diperkirakan sebagai lokasi persembunyian para pelaku di sebuah pondok di dalam hutan. Di lokasi itu, tim kemudian menangkap SR, AD, IR, dan NR.

Saat penangkapan itu, NR kabur, sementara IR berhasil ditangkap di rumahnya. Satu jam kemudian atau sekitar pukul 03.00 Wita, tim gabungan melanjutkan perburuan dan berhasil menangkap SI yang akhirnya tewas setelah sempat baku tembak dengan polisi.

Perburuan pelaku pembunuhan disertai mutilasi itu, kata Rio Cahyowidi, melibatkan personel dalam jumlah banyak karena menyesuaikan dengan kondisi daerah dan potensi ancaman bagi petugas.

"Luasnya daerah yang menjadi target operasi membuat kami membutuhkan jumlah personel yang besar. Dan ini sangat terukur, sesuai dengan ancaman, beratnya medan, serta luasnya daerah yang menjadi persembunyian para pelaku," kata Rio Cahyowidi.

Kepada NR yang meloloskan diri, polisi meminta pelaku untuk segera menyerahkan diri.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi tersebut berlangsung pada Januari 2016 di Desa Pinang Jatus. Korban berinisial DA (58) yang merupakan penjaga kebun tersebut ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini