Sukses

DNA 5 Korban Tewas Kebakaran Rutan Dicocokkan dengan Keluarga

Seluruh sampel DNA dari 5 korban tewas kebakaran Rutan Klas II B Malabero, Bengkulu, juga sudah diambil dan didata.

Liputan6.com, Bengkulu - Pihak keluarga 5 korban tewas terpanggang di Rutan Klas II B Malabero pada Jumat malam kemarin, kini mulai mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan antemortem.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (26/3/2016), mayoritas anggota keluarga terdekat dari korban adalah orangtua dan anak yang diambil sampel untuk mencocokkan kesamaan DNA (asam deoksiribonukleat) korban dengan keluarga.

Setelah itu, petugas medis melakukan tes lanjutan berupa postmortem terhadap 5 mayat yang saat ini disimpan di kamar mayat atau Posko Posmortem Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus, Bengkulu.

Para keluarga korban kebakaran rutan itu diambil sampel berupa darah, potongan rambut, keringat dan diambil keterangan ciri fisik dan tanda lahir bawaan lain yang bisa dijadikan pedoman penentuan ciri jenazah.

Petugas Antemortem RS Bhayangkara Polda Bengkulu Iptu Herman menyatakan, seluruh sampel dari 5 korban sudah diambil dan didata. Namun, pihaknya masih menunggu petunjuk dari kepala rumah sakit sebagai koordinator pemeriksaan untuk dilakukan rekonstruksi.

Setelah itu baru dilakukan ekspos kepada keluarga para korban untuk selanjutnya diserahkan secara resmi. "Sampel akan diuji dulu secara forensik, kami berharap ini akan tuntas secepatnya," ucap Herman di Bengkulu, Sabtu.

Dari 5 orang korban tewas kebakaran Rutan Malabero, imbuh dia, 3 orang di antaranya merupakan tahanan kasus narkoba dan dia lainnya adalah tahanan kasus kriminal biasa. Mereka adalah Medi Satria bin Jaharudin, Agung Nugraha, Hendra Novianto bin Amran, Agus Purwanto, dan Heru Biliantoro.

Khusus korban atas nama Agus Purwanto, diketahui merupakan tahanan kasus pencabulan terhadap 4 siswa. Agus merupakan salah seorang guru di salah satu SMA swasta di Bengkulu yang saat ini sedang menjalani proses hukum setelah ditangkap aparat Polsek Teluk Segara Kota Bengkulu, beberapa waktu lalu.

"Khusus korban Agus, salah seorang anggota keluarganya sudah diperiksa diantar langsung oleh Kapolsek," tutup Herman.

Dipicu Operasi BNNP

Kebakaran yang melanda Rutan Malabero Kota Bengkulu tadi malam, diduga lantaran adanya penangkapan salah seorang bandar narkoba bernama Edison Irawan alias Aceng.

Belasan personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu bersama anggota Direktorat Anti Narkoba memasuki rutan setelah mendapat izin dari pimpinan rutan pada pukul 20.00 WIB.

Mereka lalu masuk dan menggeledah Blok A kamar 17. Hasilnya, petugas berhasil mengamankan satu kantong barang bukti sabu. Aceng pun dibawa keluar rutan.

Kondisi itu memicu kerusuhan. Ratusan penghuni rutan yang terprovokasi lalu menjebol pintu sel tahanan dan mulai membuka ruang tahanan lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.