Sukses

Surat Cinta Terakhir Remaja Brebes Sebelum Meninggal

Surat cinta sebagai pesan terakhir remaja Brebes yang gantung diri itu ditulis dalam Bahasa Ngapak.

Liputan6.com, Brebes - Seorang remaja di Kabupaten Brebes mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pemicunya diduga karena masalah cinta. Korban sempat menulis sepucuk surat perpisahan kepada kedua orangtuanya dan ucapan sayang kepada seorang perempuan berinisial V.

Remaja berinisial MM (17), warga Desa Kertasinduyasa, Kecamatan Jatibarang, ini ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, Minggu malam, 18 Maret 2018, sekitar pukul 20.00 WIB.

MM pertama kali ditemukan tidak bernyawa oleh ayahnya, Samsuri (50). Saat dia masuk kamar, korban tergantung dengan seutas tambang yang dikaitkan di kuda-kuda atap rumahnya. Melihat kondisi itu, spontan ayahnya langsung berteriak minta tolong.

Kapolsek Jatibarang AKP Mulyono mengatakan, berdasarkan olah TKP dan memintai keterangan keluarga, peristiwa itu disimpulkan sebagai bunuh diri.

"Hasil visum juga menunjukkan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban," ucap Mulyono, Selasa, 20 Maret 2018.

Saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan secarik surat. Diduga sebelum korban bunuh diri, ia sempat menulis sebuah surat yang ditujukan kepada keluarganya.

"Berdasarkan surat yang ditemukan, diduga ada persoalan cinta dengan seorang perempuan hingga korban memilih mengakhiri hidupnya," katanya.

Dalam surat tersebut menerangkan bahwa korban putus cinta dengan perempuan bernama Viana. Karena frustasi, akhirnya korban bunuh diri.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isi Surat

Dalam surat yang ditulis dalam Bahasa Ngapak itu, dia meminta orangtuanya untuk memberitahu V kabar kematiannya. Dia juga meminta agar perempuan itu melayat saat dia meninggal dunia.

"Dijelasna kabeh maring V bahwa nyong ke sayang karo V. Nko mamah ngomong V ya ma. Nyong pengin V nglayad. (Dijelaskan semua ke V bahwa saya sayang sama V. Nanti mama yang bilang V ya ma. Saya ingin V melayat)," tulis Mahesa.

Dalam surat itu juga dituliskan, "Maaf mah, maaf pah. Nyong pengin lunga. De angger Mamas wis mati nko jam 8 kie koe telfon V ya de. Piana dinein kabar bahwa nyong kiye mati. Tapi ngko sing ngomong mama de aja koe. Dijelasna kabeh maring V bahwa nyong ke sayang karo V."

(Maaf ya mah maaf ya pah. Saya ingin pergi. De kalau kakak sudah meninggal, nanti jam 08.00 ini kamu telpon V ya de. V dikasih kabar bahwa saya itu meninggal dunia. Tapi nanti yang bilang mama jangan kamu ya de. Dijelaskan semua ke V bahwa saya sayang sama V)

Sementara itu, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian MM. Jasadnya juga sudah disemayamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.