Sukses

Dipanas-panasi Teman, 2 Siswi SMA Saling Jambak di Dalam Kelas

Video perkelahian dua siswi SMA di Gorontalo viral di media sosial. Ironis, teman-teman yang menyaksikan aksi saling jambak mereka dan tidak ada yang berusaha melerai.

Liputan6.com, Gorontalo – Dua remaja putri terekam video berdurasi 40 detik saling jambak di dalam kelas. Mereka tak mau kalah satu sama lain walau sampai terjerembab di lantai. Video perkelahian itu kemudian viral di media sosial.

Saat perkelahian berlangsung, teman-teman mereka terlihat menonton tanpa ada yang melerai. Bahkan, salah satu siswa berusaha menceritakan perkelahian itu dan menertawakan rekannya yang berkelahi.

"Kalah, kalah, menang torang (kita)," ucap salah satu siswa yang terekam video.

Setelah ditelusuri, kedua remaja itu ternyata adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Kota Gorontalo berinisial DS (17) dan D (17). Perkelahian tersebut terjadi di salah satu ruang kelas pada jam istirahat.

"Menyangkut video viral yang beredar selama ini, perkelahian anak-anak itu memang siswa SMA 2 Gorontalo," kata Abdul Wahab Fahrun, Kepala SMAN 2 Kota Gorontalo, Senin (19/03/108).

Wahab mengungkapkan perkelahian itu dipicu persoalan sepele, yaitu saling senggol antara kedua siswi yang berkelahi. Salah satu siswa lalu menuntut permohonan maaf tapi tidak digubris, sehingga terjadi adu mulut.

Keduanya semakin emosi setelah diprovokasi oleh rekan sekelasnya sehingga berujung pada perkelahian.

"Teman-temannya memanas-manasi dan menvideokannya seolah-olah ini hanya permainan biasa menurut mereka," katanya.

Abdul Wahab mengatakan usai perkelahian, kedua siswi itu sudah dipanggil sekolah untuk kemudian saling berdamai. Namun, video perkelahian mereka keburu tersebar dan menjadi viral di media sosial.

"Alhamdulillah, tak ada siswa yang menjadi korban atau mengalami luka saat kejadian itu. Hanya tarik-menarik di jilbab saja," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapa Perekamnya?

Abdul Wahab menjelaskan perekam video perkelahian anak didiknya adalah seorang siswa berinisial AI (17). Namun, siswa itu bukanlah yang mengunggah dan menyebarkannya ke media sosial, melainkan siswa dari sekolah lain.

Terkait permintaan agar siswa yang berkelahi dikenakan sanksi, Abdul Wahab berpendapat bahwa sanksi harusnya berujung pada penyadaran agar siswa tidak mengulangi perbuatannya. Terlebih sebelum kejadian, kedua siswa itu tergolong berperilaku baik di sekolah.

"Di sekolah, kedua anak itu sangat patuh, mereka sekolah dengan baik. Cuma karena dipanas-panasi oleh teman-temannya, sehingga terjadi hal seperti itu," ujarnya.

Abdul Wahab juga menambahkan selama ini pihak sekolah telah berupaya untuk mendidik para siswanya menjadi lebih baik. Namun, ia mengakui tersebarnya video perkelahian itu memunculkan penilaian negatif masyarakat bagi sekolah.

"Tetapi selama ini, pihak sekolah tetap berusaha membimbing dan mendidik anak anak kami ke arah yang lebih baik," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.