Sukses

Ngeri-Ngeri Sedap Warga Tulungagung Tinggal di Rumah Rawan Ambles

Tanah ambles diduga disebabkan adanya aliran sungai di bawah pemukiman warga Tulungagung. Warga berharap direlokasi.

Liputan6.com, Tulungagung - Sebanyak delapan rumah warga di RT 4 RW 2 Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur, terancam ambruk lantaran dinding dan lantai rumah retak. Penyebabnya, rumah terdampak bencana tanah ambles sedalam antara 20 centimeter – 1 meter.

Seorang warga, Slamet Setiawan mengatakan bencana tanah ambles kali terjadi sejak 2015 silam yang saat itu belum berdampak langsung pada rumah warga.

"Sejak tahun itu saat musim hujan tanah pasti ambles. Tahun ini termasuk yang paling parah karena sampai ada rumah yang retak," kata Slamet di Tulungagung, Sabtu (24/2/2018).

Menurutnya, keretakan rumah warga dampak bencana tanah ambles itu terjadi awal Februari ini. Dapur rumah adik Slamet pun turut ambles sebagian. Warga sudah menguruk lokasi yang ambles menggunakan karung berisi tanah untuk memperlambat kerusakan rumah.

"Tapi sepertinya tak berpengaruh, karena sudah berkali-kali diuruk tanah tetap saja ambles," ujar Slamet.

Mayoritas warga yang bermukim di lokasi rawan tersebut adalah wanita paruh baya yang tinggal sendiri di rumah. Warga selalu resah jika hujan lebat mengguyur terutama saat malam hari. Banyak yang memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Direlokasi

Suprih, nenek berusia 67 tahun memilih mengungsi jika hujan mengguyur lantaran takut tanah ambles membuat rumahnya roboh. Apalagi dinding dan lantai rumahnya pun retak.

"Bekas kandang di halaman sudah roboh karena tanahnya ambles. Saya berharap pemerintah segera menangani masalah ini," kata Suprih.

Warga sudah melaporkan bencana ini ke pemerintah daerah melalui pemerintah desa setempat. Namun, sejak musibah terjadi kali pertama tiga tahun silam hingga saat ini belum ada langkah kongkret untuk mengatasi persoalan itu. Warga sendiri direlokasi ke lokasi yang lebih aman.

"Kalau memang mau dipindah ya mau, tapi lokasinya yang dekat sini saja,"

Di bawah permukiman warga itu sendiri terdapat aliran sungai. Diduga, itu menjadi penyebab terjadinya tanah ambles. Air yang mengalir deras usai hujan deras mengguyur menggerus tebing sungai dan menyebabkan tanah di sekitarnya bergerak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.