Sukses

Miris, Belasan Siswa SMP di Gunungkidul Bikin Video Asusila di Kelas

Video itu diduga dibuat oleh belasan siswa yang masih duduk di kelas IX di salah satu SMP di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta - Belasan siswa dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga membuat video mengandung unsur asusila. Dari video berdurasi sekitar 38 detik itu terlihat seorang siswi payudaranya dipegang-pegang.

Kepala sekolah SMP di Kecamatan Playen Mursinah mengakui video asusila itu memang dibuat oleh 11 siswanya yang masih duduk di bangku kelas IX. Mereka merekam kemudian diunggah melalui media sosial.

"Memang benar siswa kami. Ada sebelas anak, seorang yang merekam, ada yang menjadi objeknya dan raja sawernya," katanya kepada JawaPos.com, Senin, (19/2/2018).

Dari pengetahuannya video itu direkam di salah satu kelas saat pergantian jam pelajaran. Seharusnya mereka ke perpustakaan namun malah melakukan kegiatan yang tak senonoh tersebut.

Ironisnya, ada yang mengunggah video asusila itu di jejaring sosial Facebook, yang akhirnya menyebar.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Informasi Bermula dari Alumni

Kemudian, lanjut Mursinah, ia mengetahui informasi video asusila itu dari seorang alumnus pada awal Februari lalu. Setelah itu, pihaknya pun langsung melakukan pemanggilan terhadap para siswa yang bersangkutan dan diberi pembinaan. "Katanya hanya iseng, tapi kebablasan," tuturnya.

Dari video itu, seorang siswi diketahui yang melakukan perekaman. Kemudian beberapa temannya berkeliling di belakangnya. Di dalamnya sambil terdengar kata-kata "sawer", siswi yang merekam memasukkan bungkus rokok dan kertas ke dalam baju seragamnya.

Lantas beberapa rekannya itu kemudian memasukkan uang kertas ke baju sambil memegang-megang dada siswi tersebut.

"Kami akan intensifkan operasi handphone," lanjut Mursinah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rosyid belum mengetahui informasi tentang video tersebut.

"Kami masih mencari informasi kebenarannya. Kalau memang benar, akan kami berikan pembinaan," ujarnya saat dikonfirmasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.