Sukses

Mantra Sakti Bikin Begal Motor Lari Ketakutan

Begal motor di Palembang, Sumatera Selatan, lari ketakutan saat tahu korbannya punya ilmu sakti.

Liputan6.com, Palembang - Aksi dua begal sepeda motor, ED dan Budi Irawan (25), berakhir menakutkan.

Kedua begal sadis ini malah lari ketakutan saat melancarkan aksinya ke salah satu korbannya. Terakhir, dua begal motor ini melancarkan aksi sekitar September 2017 lalu.

Kedua warga Jalan Sukawinatan, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati ini mencegat salah satu calon korban di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Palembang, Sumatera Selatan.

Salah satu begal menodongkan senjata api rakitan ke arah korban, agar bisa merampas motor korban merek Honda Beat.

Lantaran korban mempertahankan sepeda motornya, ED langsung menembakkan timah panas ke arah korban.

Tiba-tiba, senjata yang ditembakkan tidak meletus ketika korban membacakan mantra ajian. ED kembali menembak korban, lagi-lagi senjata yang dipegang pelaku tidak berfungsi.

Melihat kesaktian korban, kedua begal motor ini langsung ketakutan dan memilih kabur membawa sepeda motornya.

"Kami bingung kenapa senpira (senjata api rakitan) tidak berfungsi. Jadi kami kabur ketakutan. Korban sepertinya punya ilmu aneh," ucap dia saat diinterogasi polisi di Mapolsek Kertapati Palembang, Kamis, 8 Februari 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Lainnya

Kendati gagal membegal motor korbannya, Budi dan ED berhasil membegal motor korban lainnya di lokasi berbeda.

Sebelum bertemu korban bermantra sakti tersebut, keduanya membegal sepeda motor milik Ruri Afsadi (22), warga Jalan Mayor Zein, Lorong Segaran, Kecamatan Kalidoni, Palembang.

Keduanya membegal motor di tempat yang sama, pada Senin, 28 Agustus 2017. Perampokan ini berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB.

Korban yang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, langsung diadang kedua pelaku. ED mengeluarkan senjata tajam dan menodongkan ke arah perut korban.

Korban yang ketakutan langsung lari meninggalkan sepeda motornya. Budi kemudian membawa motor milik korban ke rumahnya.

"Sepeda motor korban tidak kami jual, tapi saya pakai sendiri untuk digunakan beraksi lagi," ujarnya.

Kapolsek Kertapati Palembang, AKP I Putu Suryawan didampingi Kanit Reskrim Ipda Denny mengatakan, kedua begal ditangkap berdasarkan hasil laporan korban Ruri usai kejadian.

Dari hasil laporan korban itulah, personel Polsek Kertapati, Palembang, langsung mengembangkan kasus.

 

3 dari 4 halaman

Uang Tahlilan Perampok

Pada Rabu, 7 Februari 2018, polisi menangkap Budi di kediamannya. Sedangkan ED masih jadi buronan.

Polsek Kertapati, Palembang, juga mengamankan dua barang bukti, yaitu sepeda motor jenis Suzuki FU yang digunakan saat membegal dan sepeda motor korban Ruri.

"Mereka bisa diancam dengan kurungan penjara lima tahun, karena terjerat Pasal 365 KUHP. Kedua pelaku juga menjadi target operasi Sikat Musi 2018," ungkapnya.

Perampokan sadis juga dilakukan Suwito alias Ferdy (38) bersama rekan-rekannya di dua toko emas di Pasar Pagi, Kelurahan Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Namun, para perampok yang melancarkan aksinya pada awal tahun ini, satu demi satu ditangkap.

Kali ini, Ferdy juga ditangkap di kediamannya di Lingkungan Petungwulung, Desa Petung Sari, Kecamatan Pandaan, Jawa Timur.

Hasil rampokan mereka berupa emas satu kilogram sudah dijualnya bersama pelaku lainnya, BD, yang masih jadi buronan. Emas rampokan langsung dijual seharga Rp 250 juta dan dibagi dua.

 

4 dari 4 halaman

Identitas Begal Terkuak

Sebagian uang yang didapat Ferdy digunakan untuk biaya tahlilan adiknya, Sudiko (41). Adiknya tewas diamuk saat ikut dalam perampokan tersebut.

Sepeda motor yang digunakan adiknya bersama Indra Levi terbalik. Warga langsung mengepung dan memukul mereka. Adiknya langsung babak belur dan meregang nyawa tak lama kemudian.

"Saya mau menolong Sudiko, tapi warga ramai sekali. Jadi saya kabur saja membawa hasil rampokan," ujarnya.

Ferdy ditangkap anggota Jatanras Polda Sumsel, pada akhir Januari 2018. Perampok lainnya, yaitu Sumalianto dan Indra Levi, sebelumnya ditangkap anggota Jatanras Polda Sumsel.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan ada satu lagi pelaku bernisial BD yang masih diburu polisi.

Hanya saja, identitas lengkap BD sudah dikantongi. Bahkan, polisi juga sudah mengetahui tempat persembunyiannya. Personel Jatanras Polda Sumsel kini sedang mengejar BD.

"Kita imbau agar pelaku menyerahkan diri saja. Cepat atau lambat, hidup atau mati, kami akan menangkapnya," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.