Sukses

Berpulangnya Sujud Kendang, Pengamen Kondang dari Yogyakarta

Sujud Kendang diketahui sudah mengamen keliling Yogya sejak 1970-an. Kehadirannya selalu diikuti anak-anak.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sujud Sutrisno atau Sujud Kendang (64), pengamen asal Yogyakarta menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 15 Januari 2018, pukul 12.30 WIB di RS Jogja Wirosaban. Seniman Yogya pun merasa kehilangan karena Sujud merupakan seniman jalanan sepanjang jaman.

"Humor dan komedi itu teringat lagu lagunya. Secara seni, Mbah Sujud tidak ada duanya," kata keybordis Shaggydog, Lilik saat ditemui Liputan6.com.

Ia mengaku menerima kabar meninggalnya Sujud sekitar pukul 14.00 WIB. Sebagai sesama musisi, ia merasa kehilangan dengan meninggalnya Sujud Kendang.

"Habis acara ini saya mau langsung mau ke rumah," katanya.

Shaggydog pernah bekerja sama dengan Sujud Kendang di acara Hotdog Show kedua lewat akun Youtube thedoggytv. Ia mengaku hingga saat ini, belum ada seniman seperti Sujud Kendang di Indonesia.

"Mbah Sujud unik musiknya, terkenang selama-lamanya," ujarnya.

Ketua RT 51/RW 11, Badran, Bumijo, Jetis, Kota Yogya, Benny Tri Yuwono mengatakan sebelum meninggal, Sujud sempat menjalani operasi batu empedu. Warga Kampung Badran merasa kehilangan karena Sujud selama ini dikenal baik dengan para tetangga.

"Ya terkenal baik sebagai seniman, sebagai warga juga baik. Jadi kalau dia tidak ada kegiatan, kalau ada event-event di wilayah sini, ya pasti tampil," ujarnya.

Sujud Kendang disemayamkan di Badran JT 1/533 RT 51/RW XI Yogyakarta. Jenazah pengamen legendaris itu akan dimakamkan di Makam Utara Laya Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapa Sujud Kendang?

Sujud Kendang sangat familiar di kampung kampung Kota Yogyakarta sejak 1970-an. Seniman itu sering ngamen dengan kendangnya dan memainkan lagu yang dibuatnya sendiri.

"Lirik dan keahlian dan kelincahan bermain kendang istimewa," kata Bayu Saptama, seniman Yogya.

Ia mengetahui Sujud Kendang sudah berputar ngamen keliling kampung di Yogyakarta sejak tahun 70-an. Saat itu, lagu-lagu bikinan Sujud dikenal anak hingga dewasa.

"Dengan memplesetkan lagu anak Helly atau Mata Indah Bola Pimpong, dll. Tahun 90 pernah kolaborasi kompilasi kaset. Meski begitu, aktivitas ngamen door to door terus dilakukan hingga akhir tahun 2016, sering sakit-sakitan. Akhir 2017 sempat dirawat di RS," kata Bayu.

Ia mengatakan kehadiran Sujud Kendang sangat dinanti, khususnya anak-anak. Penampilannya yang sangat khas dan lirik jenaka selalu mengundang tawa.

"Anak zaman old pasti pada berkerumun kalau Sujud datang, ngamen, bahkan mengikutinya. Dia dekat dengan anak-anak dan nggak pernah marah atau jengkel jika diledekin, hanya dibalas dengan senyum khasnya," ujarnya.

Catatan Liputan6.com di era 1990-an, Sujud sudah sangat populer di beragam daerah di Yogyakarta. Begitu suara kendangnya sudah terdengar di ujung gang, anak-anak dan emak-emaknya keluar rumah menyambutnya dengan antusias. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.