Sukses

Aksi Emak-Emak di Kendari 'Sentil' Donald Trump

Para emak-emak ini mengecam keputusan Donald Trump terkait penetapan Yerussalem sebagai ibu kota Israel.

Liputan6.com, Kendari - Ratusan ibu rumah tangga di Kota Kendari mengecam keputusan Donald Trump yang menetapkan Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Ratusan perempuan berhijab dan bercadar itu menggelar aksi penolakan dan kecaman atas keputusan tersebut dengan membawa spanduk dan poster, Selasa, 12 Desember 2017 sore.

Para peserta aksi yang mayoritas dari kalangan ibu rumah tangga ini rela meninggalkan suami dan pekerjaan rumah sejenak untuk turun ke jalan di tengah hujan gerimis. Satu kata yang mereka bawa, yakni melawan keputusan Donald Trump.

Aksi tersebut pun menarik perhatian pengguna jalan. Pasalnya, emak-emak ini melakukan orasi secara bergantian. Hal ini jarang terlihat di Kendari mengingat demonstrasi biasanya dilakukan pemuda ataupun mahasiswa.

Aksi Solidaritas Emak-Emak di Kendari untuk Muslim Palestina. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Tidak hanya itu, kelompok yang tergabung dalam lima elemen massa ini juga memberikan bunga kepada ratusan pengemudi yang sempat melintas. Bunga dan kartu ucapan berbentuk hati ini berisi alasan penolakan keputusan Donald Trump terkait penetapan wilayah Yerussalem menjadi ibu kota Israel.

"Kami mengecam sikap pemerintah AS menetapkan Yerussalem sebagai ibu kota Israel, sebab ini kami anggap sebagai upaya penghapusan hak merdeka atas rakyat Palestina," ujar koordinator aksi, Rahmawati.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rela Basah-Basahan

Aksi solidaritas ini digelar di tiga titik jalan berbeda di Kendari, Sulawesi Tenggara. Aksi yang dilakukan selama dua jam itu sempat terhenti karena hujan deras.

Ratusan ibu-ibu rumah tangga itu pun sempat berhamburan menghindari hujan. Setelah hujan reda, aksi dilanjutkan kembali.

Tidak lama kemudian, aksi dilanjutkan dengan datangnya sejumlah pemuda. Puluhan pemuda ini kemudian bergabung dengan ratusan massa mengatasnamakan kelompoknya Mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Halu Oleo, Muslimah Ahlul Bait Indonesia, dan mahasiswa HMI.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.