Sukses

Jasad Buruh Pabrik Penuh Sayatan Mengapung di Sungai Mojokerto

Tubuh buruh pabrik yang penuh dengan luka sayatan ditemukan warga yang hendak mandi.

Liputan6.com, Mojokerto - Warga Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan jsad pria penuh luka sayatan yang mengapung di pintu air sungai setempat, Minggu sore, 22 Oktober 2017. Diduga jasad tersebut adalah korban pembunuhan.

Setelah diidentifikasi pihak keluarga bersama Polsek Pungging, korban diketahui bernama Suratman (33), asal Dusun Jedong Wetan, Desa Wetanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Korban mengalami sayatan di leher kanan, kedua pipi, dagu sebelah kiri, dan di bagian leher kanan.

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak mandi. Karena takut, saksi langsung lapor ke perangkat desa.

"Tadi ada warga yang mau mandi, pas dilihat ternyata ada luka langsung lapor ke RT," kata Manan, seorang warga setempat.

Saat ditemukan, jenazah Suratman masih mengenakan kaos berwarna merah-hitam lengan panjang dan celana jins biru. Tim relawan yang datang langsung mengevakuasinya ke RSUD dr. Soekandar Mojosari.

Isak tangis keluarga pecah saat melihat jenazah bapak satu anak itu tewas mengenaskan dengan luka sayatan di bagian wajahnya. Padahal pagi hari sebelum ditemukan meninggal, Suratman masih terlihat berinteraksi dengan sepupunya.

"Dia (korban) pulang ke rumah Sekargadung hari Minggu (22/10/2017) sama istri dan anaknya. Lalu, siang keluar sama temannya tapi kurang tahu pastinya," ucap Siti saat di temui di kamar mayat.

Semasa hidup, lanjut Siti, Suratman merupakan seorang buruh pabrik di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP). Kebetulan, korban sedang libur dan pulang ke rumah orangtuanya di Desa Sekargadung.

"Biasanya korban tinggal di Ngoro, cuma hari ini kan libur jadi pulang ke sini," ujarnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat memberikan keterangan pasti terkait penemuan mayat di aliran sungai Desa Sekargadung. Meski mengetahui ada sejumlah luka sayatan, polisi belum mau memastikan apakah korban dibunuh.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.