Sukses

Kronologi Penembakan 7 Anggota Brimob di Mimika dalam 3 Hari

Enam anggota Brimob terluka, sedangkan seorang tewas akibat penembakan diduga oleh kelompok kriminal bersenjata di Mimika, Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Dalam tiga hari terakhir, tujuh anggota Brigade Mobil atau Brimob menjadi korban penembakan di Papua. Enam anggota Brimob terluka, sedangkan satu orang meninggal dunia akibat penembakan yang diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Penembakan pertama terjadi pada Sabtu, 21 Oktober 2017 sekitar pukul 07.00 WIT. Dua anggota Satuan Brimob Batalyon B Timika terluka setelah terjadi baku tembak dengan KKB di Perbukitan Sangker Kalibua, Kampung Utikini, Tembagapura.

Brigadir Polisi Mufadol terluka pada kaki kiri, sedangkan Barada Alwin luka tembak pada bagian perut. Serpihan peluru terdapat pada tulang paha kanan, kandung kemih, dan lambung.

Kondisi kedua korban penembakan tersebut saat ini telah membaik. Kendati demikian, keduanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Freeport di Tembagapura.

Hanya berselang sehari, kembali terjadi penembakan. Anggota Brimob, Briptu Berry Pramana Putra, terkena luka tembak saat kontak senjata di sekitar Jembatan Utikini, Tembagapura, pada Minggu, 22 Oktober 2017 sekitar pukul 16.00 WIT.

Briptu Berry tewas tertembak saat mengejar KKB di kawasan Jembatan Utikini, Tembagapura.

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, AKBP Suryadi Diaz, menyebutkan kronologi insiden ini. Menurut dia, kejadian berawal ketika tim gabungan yang terdiri atas Satgassus Polda Papua, Polres Mimika, dan Satgas Amole melakukan tindak lanjut penindakan terhadap kelompok UINI di Tembagapura.

"Pada pukul 05.00 WIT, tim gabungan mulai bergeser guna melakukan ambus sekitar Markas UINI dan ada tim yang melakukan penyisiran serta penindakan dengan tujuan camp-camp yang berada di markas," kata Suryadi dalam keterangan resminya, Senin (23/10/2017).

Setelah berhasil menguasai markas UINI sekitar pukul 13.00 WIT, tim melakukan penggeledahan. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan barang-barang milik UINI berupa HT, senjata api rakitan, dan barang lainnya. Kemudian, Suryadi melanjutkan, tim melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok UINI yang diketahui melarikan diri ke atas gunung.

Pada pukul 16.18 WIT, melalui HT dikabarkan terjadi penembakan di Jembatan Bukit Sangker Utikini Tembagapura terhadap anggota polisi yang diketahui sudah tergeletak di jalan.

"Diketahui kemudian bahwa korban penembakan adalah satu anggota Brimob Den B Timika atas nama Briptu Berry Pramana Putra mengalami luka tembak pada bagian perut dan diketahui telah meninggal dunia," kata Suryadi.

Kemudian, tim melakukan evakuasi jenazah anggota Brimob korban penembakan tersebut dari tempat kejadian perkara (TKP) menuju Rumah Sakit PT Freeport Indonesia, Tembagapura.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Kapolda Papua soal Penembakan Anggota Brimob

Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua menduga pelaku penembakan anggota Brimob, Briptu Berry Pramana Putra, menggunakan senjata laras panjang jenis Steyr. Senjata ini diklaim sebagai senjata hasil rampasan dari anggota Polda Papua dua tahun lalu.

Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan, pelaku penembakan diduga dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker yang biasa menempati sekitar Gunung Sangker, Kalibua, Kampung Utikin, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, sebagai markasnya.

"Jumlah kelompok ini diperkirakan 15 orang. Kami telah mendeteksi keberadaan mereka dan polisi terus mengejar kelompok ini," kata Boy, ketika ditemui wartawan di Lapangan Brimob Polda Papua di Kota Jayapura, Senin, 23 Oktober 2017.

Rencananya, siang ini, jenazah Briptu Berry akan dikirim ke kampung halamannya di Bengkulu. "Kami telah berkoordinasi dengan keluarga Briptu Berry dan jenazahnya akan diberangkatkan dari Timika," ucap Boy.

Usai kejadian penembakan, selama dua hari berturut-turut masih dilakukan pengamanan di sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia. Namun, Polda Papua belum meminta tambahan personel ke Mabes Polri.

"Sampai saat ini, Polda Papua masih melakukan pengejaran kelompok tersebut. Kami juga belum melibatkan anggota TNI, karena pengejaran ini, untuk penegakan hukum," kata Boy.

 

3 dari 4 halaman

4 Anggota Brimob Ditembaki Saat Evakuasi Jenazah Briptu Berry

Namun, hanya berselang sehari, empat anggota Brimob Polda Papua kembali ditembak diduga oleh kelompok kriminal bersenjata di sekitar Kampung Banti 1, Tembagapura.

Aksi brutal kelompok kriminal bersenjata yang diduga pimpinan Sabinus Waker ini dilakukan saat keempat polisi itu sedang mengevakuasi jenazah Briptu Berry Pramana Putra dari Jembatan Utikini, Tembagapura, lokasi penembakan Briptu Berry, menuju rumah sakit Freeport.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi AM Kamal, menyebutkan kejadian penembakan itu sekitar pukul 06.00 WIT atau pagi tadi. Sesaat setelah jenazah dimasukkan dalam ambulans, empat anggota Brimob Polda Papua ditembaki secara beruntun dari Bukit Sangker.

"Jalur Bukit Sangker ke Kampung Banti 1, merupakan akses satu-satunya keluar dari lokasi baku tembak itu," ucap Kamal, Senin (23/10/2017).

Saat ini, imbuh dia, keempat anggota Brimob itu dalam perawatan di Rumah Sakit Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Keempat anggota Brimob yang terkena rekoset peluru adalah Ipda Giay, terluka tembak pada tangan kiri, Bripda Hence, terluka di kaki kiri, Bripda Mario, terluka tembak pada telapak tangan kiri, dan Aipda Mustari, terluka di paha sebelah kiri.

4 dari 4 halaman

Polisi Dalami Kelompok Penyerang Brimob di Mimika

Sejauh ini, polisi masih menyelidiki kelompok orang tak dikenal yang menyerang tujuh anggota Brimob dari Batalyon B Polda Papua, di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Timika. Akibat baku tembak di tiga lokasi dalam tiga hari terakhir, satu anggota Brimob meninggal dunia dan enam personel lainnya mengalami luka tembak.

Kepala Biro Pelayanan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, usai insiden baku tembak kondisi di wilayah tersebut telah kondusif. Keenam anggota yang selamat, kini masih masih dalan perawatan intensif di rumah sakit.

Kekuatan personel Brimob pun ditambah. "Yang lain disuruh mengawasi jalur-jalur yang diduga akan terjadi penembakan sambil ditelusuri ke mana kira-kira mereka melarikan diri," ucap Rikwanto di Bandung, Senin (23/10/2017).

Rikwanto mengatakan pula, polisi masih mendalami kelompok yang diduga melakukan penyerangan terhadap tujuh orang anggota Brimob tersebut. Di samping itu, polisi pun akan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Kita tinggal analisis tentang gerakan pelaku ini mudah-mudahan ke depan antisipasi kita lebih baik lagi, mempelajari pergerakan musuh supaya tidak terjadi seperti kemarin," ujar Rikwanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.