Sukses

Ibu dan 2 Anak Tewas Terbakar di Malam Minggu

Mobil pemadam kebakaran baru datang beberapa jam kemudian setelah tiga rumah rata dengan tanah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tiga rumah di Jalan Nusa Indah, Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dilalap api pada Sabtu malam, 23 September 2017. Kebakaran itu menyebabkan seorang ibu dan dua anaknya tewas terpanggang.

"Penyebab kebakaran masih diselidiki. Dugaan sementara, berasal dari lilin dan lampu teplok yang digunakan korban. Pasalnya, rumah korban tidak dialiri listrik," kata Kabid Humas Polda Riau, Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Minggu siang, 24 September 2017.

Guntur menerangkan, kebakaran pada pukul‎ 20.40 WIB itu pertama kali dilihat oleh Supriadi yang baru saja pulang. Di rumah, pria 41 tahun ini membangunkan anaknya yang tidur di depan televisi dan membawanya ke kamar.

Dari kamarnya itu, Supriadi melihat api dari rumah Kok Ho yang ditinggali Amek bersama dua anaknya. Saksi ini juga mendengar teriakan minta tolong dari sana. Dia pun keluar untuk memadamkan kebakaran dengan peralatan seadanya.

"Saat dipadamkan itu, api semakin membesar dan menyambar rumah lainnya, termasuk rumah saksi sendiri," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Supriadi kemudian berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Namun, upaya masyarakat memadamkan api sia-sia karena keterbatasan peralatan. Api kian membesar dan menghanguskan tiga rumah hingga rata dengan tanah.

Barulah beberapa jam setelah kebakaran, dua mobil pemadaman kebakaran datang. Petugas gabungan Polri, TNI, dan masyarakat baru bisa menjinakkan api beberapa jam kemudian setelah rumah warga sudah hangus terbakar.

‎Hasil olah tempat kejadian perkara, polisi awalnya menemukan dua kerangka manusia yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, dua ‎kerangka itu adalah Amek dan anaknya, Cin Tia.

"Ditemukan di rumah yang dimiliki Kok Ho. Nama ini merupakan orangtua korban," ujar Guntur.

Beberapa jam setelah pencarian, ditemukan satu kerangka lagi yang masih kecil. Kerangka itu diduga merupakan anak Amek lain yang masih berusia setahun.

"Kerugian materi dari kejadian ini adalah Rp 400 juta. Api diduga berasal dari lilin dan lampu teplok rumah yang ditinggali korban dan anaknya," kata Guntur.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.