Sukses

Pendakian Gunung Ciremai Tetap Dibuka, tapi...

Sekitar 112,98 hektare lahan di lereng Gunung Ciremai sebelumnya hangus terbakar. Meski begitu, Gunung Ciremai tetap terbuka bagi pendaki.

Liputan6.com, Kuningan - Kebakaran yang terjadi di kawasan lereng Gunung Ciremai pada 17 hingga 22 September 2017 dipastikan tidak berdampak pada jalur pendakian. Humas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Agus Yudhantara mengatakan, lokasi kebakaran yang berada di kawasan konservasi TNGC masih jauh dari jalur pendakian.

"Sementara masa aman, hanya ditingkatkan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi saja," kata Agus melalui pesan singkat, Minggu, 24 September 2017.

Selain bukan di jalur puncak, lanjut Agus, titik api juga berada di ketinggian 300 sampai 400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, kata dia, pihak TNGC mengetatkan izin bagi para pendaki yang akan mendaki gunung tertinggi di Jawa Barat itu.

TNGC juga akan memeriksa barang bawaan pendaki, terutama yang membahayakan alam. Sebelum mendaki, TNGC selalu memberi peringatan tentang bahaya kebakaran hutan.

"Jalur pendakian tidak ditutup karena masih aman," kata Agus.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengapresiasi warga di sekitar Gunung Ciremai. Dia berharap keterlibatan warga dalam menjaga kelestarian alam di Gunung Ciremai terus dibangun.

"Kalau saya lihat sendiri, kawasan lereng termasuk tempat wisata, memang rawan kebakaran karena lahannya kering. Ilalang mudah terbakar," kata Hero.

Dia pun mengingatkan agar kawasan konservasi Gunung Ciremai tidak dipakai untuk kegiatan apa pun guna mencegah kebakaran. Pihak TNGC sendiri masih mencari tahu penyebab utama kebakaran yang terjadi di kawasan lereng Gunung Ciremai kemarin.

Dirjen KSDAE dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron meninjau langsung kawasan lereng Ciremai yang terbakar. Ratusan hektare lahan mulai dari daun kering hingga pepohonan hangus terbakar.

Dari informasi yang didapat, kebakaran yang berlangsung selama enam hari tersebut menghanguskan 112,98 hektare lahan di kawasan konservasi tersebut. Dari total lahan yang terbakar, sebanyak 105 hektare masuk wilayah Kabupaten Kuningan dan 7,62 hektare masuk di wilayah Kabupaten Majalengka.

"Di daerah dekat Talaga Remis saja hampir 80 hektare. Saya kurang tahu kawasan yang lain. Tapi sepertinya lebih dari 80 hektare lahan yang terbakar," kata salah seorang petugas National Expert Sumitomo Foresty, Darsono, Minggu, 24 September 2017.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.