Sukses

Kebakaran Lahan Gambut Bikin Udara Meulaboh Makin Sesak

Hanya satu helikopter dikerahkan untuk membantu pemadaman kebakaran di lahan gambut Aceh Barat.

Liputan6.com, Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana mengirim helikopter dengan bom air untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Aceh Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan, apakah helikopter tersebut berasal dari daerah terdekat, seperti Provinsi Riau, yang diperbantukan atasi kebakaran lahan di Aceh.

Pasalnya, Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan hingga November 2017, setelah berakhir pada 30 April tahun ini.

Ia mengatakan helikopter yang berfungsi melakukan pengeboman air itu, tiba di Aceh Barat pada hari ini, Senin (24/7/2017), dan langsung bekerja menyiram air melalui udara.

"Cuma satu helikopter aja. Kalau heli itu ditarik dari Riau, kurang tahu saya," katanya, Minggu, 23 Juli 2017, dilansir Antara.

Yusmadi berkata, pihaknya telah memberi informasi ke BNPB bahwa titik api di wilayah Aceh terus bertambah. Pihaknya bersama unsur terkait telah berusaha memadamkan kebakaran lahan dengan peralatan seadanya.

"Kita sudah padamkan, tapi sebagian timbul lagi. Memang pertama mereka status darurat provinsi, baru bisa didatangkan," ujarnya.

"Tapi tiba-tiba, saya pun tak terus ikuti perkembangan. Pokoknya besok helikopter datang ke Aceh untuk bantu padamkan api," kata Yusmadi.

Komandan Koramil Johan Pahlawan, Kapten Infantri Sudarsono pekan ini mengatakan, sekitar 50 hektare lahan gambut di sejumlah kawasan Aceh Barat, Provinsi Aceh, terbakar.

Peristiwa tersebut, lanjutnya, telah mengakibatkan kabut asap, terutama di wilayah Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat. Akibatnya, empat warga setempat dilarikan ke rumah sakit akibat terpapar kabut asap.

Sudarsono juga mengatakan, kebakaran lahan gambut diduga akibat ulah warga yang membuka lahan dengan cara membakar atau tidak ramah terhadap lingkungan.

"Ada empat titik lokasi terjadi pembakaran lahan yang kami temukan dengan luas sekitar 50 hektare. Sedang kita data dan mencari siapa pemilik lahan yang terbakar," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.