Sukses

1 Ton Sayuran Jawa Tengah Dikirim ke Singapura Tiap Hari

Sayuran dari petani di Jawa Tengah dikumpulkan di Temanggung sebelum diekspor ke Singapura.

Liputan6.com, Temanggung - Sayuran dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ternyata jadi andalan pasokan ke Singapura. Eksportir PT Bumi Sari Lestari (BSL) di Soropadan, Kabupaten Temanggung, hampir setiap hari mengirim 700 kilogram hingga 1,5 ton berbagai jenis sayuran ke Singapura.

"Kami mengirim berbagai jenis sayuran seminggu enam kali, sedangkan buah-buahan dua kali seminggu ke Singapura," kata Manajer Produksi, PT Bumi Sari Lestari, Farwin Harlingga, di Temanggung, Jumat 21 juli 2017, dilansir Antara.

Ia menyebutkan, komoditas yang banyak diminati, antara lain buncis lokal, lobak, buncis prancis, bit, labu siam, waluh lokal, dan kentang.

Ia mengatakan dalam pengiriman barang ke Singapura pihaknya menggunakan dua metode pengiriman, yakni jasa pesawat melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan kontainer melalui Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

"Penggunaan dua metode pengiriman barang tersebut disesuaikan dengan tingkat ketahanan masing-masing komoditas yang diekspor," katanya.

Selain sayuran, pihaknya juga mengekspor berbagai jenis buah, antara lain pepaya, salak, melon, dan jambu biji. "Sekali kirim bisa 3 hingga 5 ton, tergantung jenis buah yang dikirim, kalau buah melon bisa mencapai lima ton," ia menambahkan.

Menurut dia, sejumlah komoditas yang diekspor ke Singapura tersebut diperoleh dari para petani yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Tengah, kecuali ubi cilembu yang didatangkan langsung dari Sumedang, Jawa Barat, melalui sistem kemitraan.

Ia mengatakan perusahaan mempunyai patokan harga pembelian dengan standar tertentu, antara lain buncis prancis dibeli Rp 11.000 per kilogram (kg), buncis lokal Rp 6.000 per kg, lobak Rp 2.500 per kg, bit Rp 6.000 per kg, kentang Rp 8.000-15.000 per kg tergantung ukuran, pepaya Rp 4.000 per kg, dan salak Rp 7.000 per kg.

"Harga pembelian dari tingkat petani flat karena sudah ada patokannya sendiri, demikian juga dengan masalah kualitas yang selalu kami jaga agar tidak terjadi kerugian akibat retur pembelian," katanya.

Menurut dia, pasar ekspor sayuran dan buah-buahan ke Singapura masih terbuka, karena saat ini baru bisa memenuhi sekitar 70 persen dari permintaan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.