Sukses

1 Korban Ombak Ganas 'Pantai Perawan' Garut Ditemukan Tanpa Nyawa

Empat wisatawan lokal itu terseret ombak saat menikmati libur Lebaran di dua pantai yang terbilang 'masih perawan' di Garut, Jawa Barat.

Liputan6.com, Garut - Korban ombak ganas pantai selatan Garut, Jawa Barat, ternyata berjumlah empat orang. Empat wisatawan lokal itu terseret ombak saat menikmati libur Lebaran di dua pantai yang terbilang 'masih perawan'.

Kepala Basarnas Jawa Barat, Slamet Riyadi mengatakan, dari empat korban yang hilang baru satu orang wisatawan, yakni Nandang (14) warga Pakuwon, Kecamatan Cisurupan, Garut yang ditemukan tim SAR. Korban ditemukan dalam kondisi tanpa nyawa atau meninggal dunia, kemarin malam sekitar pukul 23.00, sedangkan tiga korban lainnya masih dicari.

"Korban yang pertama baru kami temukan di daerah Pantai Peledakan atau tiga kilometer arah barat dari lokasi kejadian," ucap dia, Selasa (27/6/2017).

Menurut dia, keempat korban wisatawan lokal yang terbawa hanyut ombak ganas pantai selatan kali ini, berasal dari dua kota berbeda dan di dua lokasi berlainan pula.

Dua korban pertama, yakni Rizal (15) warga Desa Wanamekar, Wanaraja dan Nandang (14) warga Desa Pakuon, Cisurupan. Dua warga Garut ini terseret ombak ganas Pantai Cijeruk, Kecamatan Cibalong, Garut bagian selatan.

Sementara, dua korban wisatawan lainnya berasal dari Bandung, terseret arus Pantai Ciseureuh, Desa Karangwangi, Kecamatan Mekarmukti, Garut, pada hari yang sama.

Keduanya adalah Naluri Irama (25), warga Kampung Lambow, RT 04/08, Desa Cigeulang, Kecamatan Ciparay, serta Aji (15) warga Kampung Ciparia, Kecamatan Baleendah.

"Awalnya empat orang yang berenang, namun yang lainnya berhasil selamat. Sedangkan kedua korban terbawa arus," ujar Slamet.

Basarnas setempat pun mengeluarkan imbauan terkait banyaknya korban yang hilang di pantai selatan Garut, serta panjangnya masa liburan Lebaran tahun ini yang berlangsung hingga Minggu mendatang.

Slamet mengimbau para wisatawan yang mengunjungi objek wisata pantai selatan Garut lebih waspada dan mawas diri agar tidak berenang. Selain itu, bagi wisatawan yang sudah memasuki area wisata pantai selatan Garut agar mematuhi seluruh petunjuk yang berlaku. Misalnya, memperhatikan larangan berenang di pantai yang terkenal dengan ombak ganasnya itu.


Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gadis ABG Terseret Ombak Pantai Sawarna

Keganasan ombak yang menimbulkan korban juga terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Minggu pagi, 25 Juni 2017. Beberapa jam usai melaksanakan Salat Idul Fitri, Putri Syifa (12) remaja asal Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, terseret ombak di Pantai Cibaru, Kecamatan Bayah.

"Sampai saat ini anggota Polsek Bayah bersama Lifeguard Balawista dan nelayan masih melakukan penyisiran pantai untuk mencari keberadaan korban," kata AKP Sadimun selaku Kapolsek Bayah, Senin, 26 Juni 2017.

Kejadian berawal sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu 25 Juni 2017, Syifa dan sang ayah, Ujang, sedang bermain air di pantai. Namun, ombak besar tiba-tiba datang menyeret Ujang. Syifa secara refleks ingin menolong sang ayah dengan cara berenang. Nahas, nyawa sang anak justru melayang, sedangkan ayahnya selamat.

Pantai Cibaru tak dikelola dengan baik. Bahkan, rambu peringatan dan pengamanan pun tak ada di lokasi tersebut. "Lokasi tempat kejadian tenggelam bukanlah di objek pariwisata yang memiliki pengelolaan yang jelas, sehingga di luar pengawasan Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) Banten," kata Ade Ervin selaku Ketua Balawista Banten.

Meski dengan keterbatasan anggota dan peralatan, Balawista Banten mengaku siap menjaga keamanan di Pantai Anyer, Cinangka, Carita, Bagedur, dan Sawarna.

"Untuk membantu memberikan pelayanan keselamatan terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai, kita sudah siapkan 115 anggota Balawista di 40 lokasi wisata. Kita sudah sebar di beberapa lokasi objek pariwisata yang kita anggap rawan dan perlu perhatian petugas," ia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.