Sukses

IRT Selundupkan Sabu Sambil Bawa Anak ke Lapas Bengkalis

Sambil menggendong anak, IRT itu menyelipkan sabu di roti ke dalam Lapas Bengkalis.

‎Liputan6.com, Pekanbaru - ‎Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial IN nekat menyelundupkan narkotika jenis sabu ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Bengkalis, Riau pada Kamis pagi, 22 Juni 2017. Saat beraksi, ia membawa serta anaknya yang masih berusia empat tahun.

Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Riau, Ecky, menyebut ada tiga paket sabu yang disita petugas dari pelaku. Beratnya belum dipastikan karena pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Bengkalis.

"Begitu diamankan, kemudian dikoordinasikan ke Polres Bengkalis untuk mengusutnya lebih lanjut," kata Ecky di Pekanbaru, Kamis petang.

Ecky menerangkan, kejadian bermula ketika IN berkunjung ke Lapas dengan alasan membesuk tahanan yang masih keluarganya. Pada kunjungan sekitar pukul 10.00 WIB itu, IRT itu membawa beberapa makanan seperti roti dan lainnya.

Memakai baju belang hitam berlengan panjang, ia menggendong anaknya melewati petugas. Ketika petugas ingin memeriksa bawaannya, perempuan itu mulai gugup sehingga membuat sipir curiga.

"Kemudian dilakukan penggeledahan terhadap roti yang dibawanya. Ketika diperiksa lebih teliti, ternyata dalam bungkusan itu ada tiga plastik bening yang diselipkan," ucap Ecky.

Petugas mengambil tiga plastik bening tadi. Salah satu bungkusan dikeluarkan isinya yang berbentuk serpihan kristal. Selanjutnya petugas Lapas menghubungi Satuan Reserse Narkoba Polres Bengkalis.

"Pelaku dibawa ke Mapolres, sampai sekarang masih diperiksa intensif," ucap Ecky.

Pengakuan pelaku kepada petugas, dirinya ingin menjenguk seorang warga binaan di Lapas yang masih keluarganya. Sampai sekarang masih didalami, apakah pelaku diupah untuk membawa sabu itu dan siapa penerima serta penyuruhnya.

Sementara Kepala Lapas Bengkalis Sarju Wibowo dikonfirmasi menyebut IRT itu berasal dari Kecamatan Bantan, Bengkalis. Dugaan sementara sabu itu diantarkan untuk dua warga binaan.

"Pengakuan pelaku untuk abangnya, kemudian berubah lagi dan disebutnya untuk warga binaan inisial B dan D," ucap Sarju.

Adanya kejadian ini menjadi pelajaran bagi Lapas untuk senantiasa meningkatkan pengamanan. Sarju menyatakan tidak ingin ada warga luar yang menyelundupkan sabu ke Lapas.

"Ini dimasukkan dalam roti, akan ditingkatkan lagi pengamanan. Jangan sampai narkoba masuk ke Lapas," katanya.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.