Sukses

Tembok Lapas Jambi Diganti Pagar Kayu Berduri

Selain itu, sebagian napi Lapas Jambi mulai diungsikan ke beberapa lapas lain yang ada di Jambi.

Liputan6.com, Jambi Usai jebol dihantam banjir pada Rabu dini hari, 14 Juni 2017, tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Jambi akan diganti dengan pagar kayu berduri. Pagar tersebut difungsikan sebagai pelindung sementara Lapas Jambi.

Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi, Bambang Palasara, proses pembangunan pagar mulai dikerjakan pada Kamis pagi, (15/6/2017). Sejumlah alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi juga sudah diturunkan ke lokasi.

"Proses pembangunan pagar ini juga dibantu aparat TNI," ujar Bambang saat dihubungi, Kamis (15/6/2017).

Pagar kawat berduri akan dibangun sepanjang kurang lebih 16 meter. Itu untuk mengganti pagar Lapas Jambi yang jebol. Hal itu untuk menghindari apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti napi yang berniat kabur.

"Untuk pembangunan tembok permanen, menunggu keputusan dari Kemenkumham pusat," ucap Bambang.

Lapas yang berlokasi di kawasan Pattimura, Kota Jambi ini bukan sekali ini diterjang banjir. Namun, banjir pada Rabu dini hari menjadi yang paling parah. Hujan semalaman menyebabkan air cepat meluap, gorong-gorong di sekitar lapas tak mampu menampung derasnya air. Hal itu menyebabkan tembok lapas bagian kanan jebol sepanjang kurang lebih 16 meter.

Tak hanya itu, 51 orang napi dilaporkan kabur. Beberapa di antaranya sudah tertangkap dan menyerahkan diri. Dan, masih ada sekitar 20 orang napi dinyatakan buron.

Dari data Kanwil Kemenkumham Jambi, Lapas Jambi dihuni oleh 1.200 orang napi dan tahanan. Padahal, kapasitas lapas tersebut hanya sekitar 700 orang.

Sejak banjir melanda, berangsur-angsur sejumlah napi mulai diungsikan ke lapas lain di Jambi. Seperti Lapas Muarasabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) maupun Lapas Sarolangun di Kabupaten Sarolangun.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.