Sukses

Tips Menyelamatkan Diri Saat Digulung Ombak Pantai Selatan Garut

Keganasan ombak pantai selatan Garut baru-baru ini memakan korban jiwa lima siswa MTs asal Depok.

Liputan6.com, Garut - Seringnya wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Garut menjadi korban keganasan ombak pantai selatan Garut sebagian besar disebabkan faktor ketidakpahaman. Korban terakhir ganasnya ombak adalah lima siswa MTs Hidayatulloh Kota Depok, Jawa Barat.

Dari jumlah itu, baru empat korban yang berhasil ditemukan. Mereka adalah Rijal Amarullah (15), Wisnu Dwi Airlangga (15), Khalid Abdullah Hasan (15), dan Muhammad Faisal Ramadhana (16). Sementara, pencarian Muhammad Syafullah Abdul Azis (15) dilanjutkan hari ini.

Untuk menghindari korban lanjutan, sejumlah tips berikut bisa dijalani saat menghadapi ombak besar pantai selatan Garut. Dengan begitu, kegiatan wisata air laut Anda berjalan aman dan ceria.

Agus MK, warga asal Kecamatan Pameungpeuk, Garut, menjelaskan tentang hal yang seharusnya dilakukan wisatawan saat menghadapi deburan ombak besar pantai selatan Garut. "Asal jangan panik duluan kuncinya itu. Jadi, tenang saja saat menghadapi ombak," ujar dia, Kamis (18/5/2017).

Saat ombak besar menerjang, kata dia, ada dua usaha yang bisa segera dilakukan. Pertama, berlari sebisa mungkin menghindarinya saat ombak datang. Kedua, ketika ombak besar tiba-tiba sudah mengepung anda, menyelamlah sambil berenang beberapa saat, hingga ombak kembali ke tengah laut.

"Sebab pada saat berada di bawah air itu, efek gelombang ombak tidak terlalu besar. Berbeda saat di atas permukaan air, hantaman ombak sangat terasa untuk tubuh," kata Agus.

Ia menyatakan selama ini, banyak wisatawan yang bernasib apes terseret ombak, karena pada saat ombak besar datang, mereka langsung panik. Mereka akhirnya tidak sempat menyelamatkan diri. Akibatnya saat ombak besar membentur tubuh, wisatawan langsung tumbang tidak sadarkan diri hingga tersapu ombak ke tengah laut.

"Siapa yang bakal kuat menghadapi kekuatan alam (ombak), ya kita kalah," kata dia.

Tips tersebut selama ini dianggap ampuh. Ia bersama nelayan yang melaut terbiasa menerapkan cara seperti itu saat ombak besar datang. "Terbukti ampuh apalagi saat sering ngecrik (cari ikan dengan jaring) dan berenang di laut," kata dia.

Selain menyelamatkan diri dengan cara berlari dan menyelam, Agus pun mewanti-wanti wisatawan agar tidak menantang atau melawan kekuatan ombak, sebab hentakannya cukup kuat.

"Biasanya itu awal mulanya (terseret), nantang-nantang, tubuh kan nggak kuat nahan ombak, akhirnya terhempas dan pingsan, ya pada akhirnya terseret ombak," kata dia.

Camat Caringin Engkos Hardi menambahkan, salah satu upaya agar kegiatan berlibur anda di pantai selatan Garut nyaman, harap perhatikan semua plang peringatan dan larangan berenang bagi wisatawan. "Jika ada plang tandanya tidak aman, makanya mohon berhati-hati," kata dia.

Selain itu, Engkos berharap di tengah cuaca yang tidak menentu sehingga ombak besar kerap terjadi, wisatawan lebih waspada dan hati-hati saat bermain air di bibir pantai. "Pokoknya jangan berenang, warga sekitar saja tidak ada yang berani," kata Engkos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.