Sukses

Maparin Tuangeun, dari Taman ke Taman Sambil Berbagi Makanan

Siapa sangka taman-taman di Bandung bisa jadi lokasi membangkitkan kepedulian dengan berbagi makanan pada kalangan bawah.

Liputan6.com, Bandung – Jarum jam menunjukkan waktu hampir pukul 11.00 siang. Beberapa orang terlihat duduk di atas tikar sambil menyantap makanan di Taman Cibeunying Bandung. Salah satunya adalah Ojo (45).

Pedagang kacang itu lahap menyantap nasi lengkap dengan lauk pauknya sambil duduk bersila. Begitu selesai makan, buah semangka yang tersaji di piring ikut dilahapnya.

"Saya tahu dari teman yang sudah selesai makan, katanya ada makanan gratis," kata Ojo, Sabtu, 22 April 2017.

Mengetahui informasi itu, Ojo langsung menghampiri kerumunan. Ia bercerita, sebelum makan siang, dirinya memastikan kepada para relawan bahwa makanan yang diberikan memang gratis.

"Awalnya saya tidak yakin karena itu saya tanya dulu. Ya syukur lah ada yang baik seperti ini," ucapnya.

Relawan tersebut adalah mereka yang menggelar Maparin Tuangeun. Koordinator kegiatan Ajeng Sekar menjelaskan, kegiatan itu merupakan program berbagi makanan dengan sasaran orang-orang tidak mampu yang mereka temukan di sejumlah taman.

"Siapa saja bisa makan, mau itu petugas kebersihan taman, pedagang asongan, pengumpul sampah dan juru parkir," kata Ajeng.

Ajeng mengisahkan, ide membagikan makanan ini bermula saat mereka yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Padjajaran masih kuliah. Beberapa kali mereka terlibat dalam aksi sosial hingga akhirnya tercetus ide untuk menggaet alumni di Keluarga Besar Informatika dengan kegiatan yang bermanfaat buat orang banyak.

Mereka sepakat untuk menggelar kegiatan berbagi makanan. Aksi pertama digelar pada 13 Agustus 2016 di Taman Cibeunying. Kala itu, mereka membagikan 50 porsi nasi beserta lauk pauk dan buah.

"Kegiatan ini sudah digelar sembilan kali. Tempatnya selalu berpindah-pindah dari taman ke taman," tutur Ajeng.

Menurut Ajeng, orang-orang yang terlibat di kegiatan ini sepenuhnya sukarela. "Bahkan sekarang jadi semakin banyak yang mau terlibat secara sukarela, bukan hanya dari internal kita saja," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Bergabung di Maparin Tuangeun

Maparin Tuangeun digelar satu bulan sekali dengan sumber donasi dari para dermawan. Makanan itu dibagikan kepada tunawisma, petugas kebersihan taman, pedagang asongan, juru parkir, penjual balon dan pengumpul sampah di jalan dengan menu berbeda-beda.

Anggota komunitas Maparin Tuangeun Ane Kustiana mengatakan, seiring rutinnya kegiatan berbagi makanan itu, semakin banyak orang yang bertanya dan hendak berpartisipasi. Untuk itu,  kegiatan mereka dipublikasikan di media sosial.

"Awalnya banyak yang penasaran terus bertanya-tanya dan ingin ikut bergabung," kata Ane.

Untuk bergabung dalam kegiatan ini mereka tinggal datang ke tempat yang sudah ditetapkan dengan membawa makanan. Jumlahnya tidak ditentukan, bahkan yang ingin ikut membantu tenaga pun bisa ikut bergabung.

"Kalau ada yang mau ikutan tinggal datang aja pas hari H. Biasanya yang ikutan juga sekalian mereka yang ingin menyumbang makanan seperti buah-buahan atau cemilan," kata Ane.

Selain itu, informasi kegiatan juga bisa mengunjungi  kbif.net/menularkankebaikan/. "Karena kemarin ada yang bertanya di sosial media, jadi kita bikin semacam form buat yang ingin bergabung," jelasnya.

Berbeda dengan komunitas pada umumnya, komunitas ini tidak berstruktur. Setiap akan berkegiatan, siapa saja bisa terlibat.

"Selama ini kalau pas hari H semua bekerja sesuai tugasnya. Mungkin ke depannya setiap orang bakal ada tugasnya masing-masing dan di-rolling tiap bulannya," ujar Anne.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini