Sukses

Pagi Mendung dan Hangatnya Secangkir Kopi Solong

Dengan ditemani segelas Kopi Solong, sejumlah pengunjung kedai seakan enggan beranjak dari kursi masing-masing.

Liputan6.com, Batam - Pagi itu awan mendung memayungi Kota Batam, Kepulauan Riau. Namun cuaca tersebut tak menghalangi sejumlah orang menyeruput Kopi Solong asal Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aceh. Dengan ditemani segelas kopi Aceh tersebut, sejumlah pengunjung kedai seakan enggan beranjak dari kursi masing-masing.

Irwanto, salah satu warga Batam, mengaku ada yang berbeda saat menikmati Kopi Solong atau Kopi Bintang.

"Tampilannya berbeda dengan kopi di Batam. Bentuknya cair, tapi rasa pahitnya pekat," ucap Irwanto saat ditemui Liputan6.com, Rabu, 29 Maret 2017.

Menurut dia, selama bertahun-tahun menikmati minuman kopi, biasanya yang memiliki rasa pekat tampilannya kental.

Adapun Faizal Murdani selaku pramusaji Kopi Bintang mengatakan, asal mula kopi hitam Solong merupakan hasil racikan yang dibuat Muhammad. Pada 1974, Muhammad meracik kopi tersebut di kedai kopi Jasa Ayah, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.

Hidangan kopi khas Aceh di sebuah kedai di Kota Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Saat itu, warga Ulee Kareng menyebut pria tersebut dengan Pak Solong. "Sebagai pengobat rindu ke kampung, kami buka Kopi Solong di Batam," ujar Faizal.

Ternyata, setelah hampir setengah tahun dibuka, tidak hanya warga Aceh yang datang. Kopi Solong juga disukai warga Batam dan penduduk asal daerah lain.

Selain aroma, penyajian Kopi Solong juga mengundang perhatian para penikmat kopi di kedai tersebut. Dalam penyajiannya, Kopi Solong ditarik dan diulur, dipindah dari tempat satu ke wadah lain, seperti membuat teh tarik.

Seiring datangnya pagi, sejumlah orang asyik menyeruput kopi khas Aceh di sebuah kedai di Kota Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

"Cara itu dilakukan untuk menurunkan kandungan asamnya, biar nyaman di lambung," tutur Faizal.

Selain itu, lokasi Kedai Kopi Solong berada di sekitar kampus, sehingga banyak mahasiswa dan dosen yang datang. Namun, pengunjung dari berbagai kalangan pun datang ke kedai kopi Aceh tersebut untuk sekadar bersantai ataupun bercengkerama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini