Sukses

Wartawan Medan Dibunuh, Terkait Pemberitaan atau Masalah Pribadi?

Keluarga menduga nyawa Amran dibunuh berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan. Namun, polisi punya dugaan lain.

Liputan6.com, Medan - Jasad Amran Parulian Simanjuntak, wartawan korban pembunuhan, diautopsi selama tujuh jam di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), Kota Medan. Usai diautopsi, jenazah jurnalis Koran Mingguan Senior tersebut dipulangkan kepada keluarga.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik RS Bhayangkara Polda Sumut AKBP Rifa Sitinjak menjelaskan, ada tujuh luka akibat senjata tajam di tubuh korban berusia 36 tahun itu. Rincinya, enam luka tusuk di dada, ulu hati, dan perut, serta satu luka sayatan di wajah.

"(Korban) kehabisan darah. Paling dalam lukanya dua centimeter," ucap Rifa di RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, Rabu (29/3/2017).

Sejauh ini, keluarga menduga nyawa Amran dihabisi orang tak dikenal berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan. Korban ditemukan meninggal dunia setelah mengantar anaknya sekolah di Taman Kanak Valentine, di Jalan Perintis Kemerdekaan, jalur Medan-Binjai, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

"Kemarin Amran sempat ada yang telepon, terus ada gelagat khawatir gitu. Kami dapat kabar dia meninggal dari guru sekolah anaknya," ujar Renova br Simanjuntak, kakak kandung Amran.

Jenazah Amran Parulian Simanjuntak, wartawan korban pembunuhan, diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Berbeda dengan keluarga, pihak kepolisian mensinyalir meninggalnya Amran dilatarbelakangi masalah pribadi. Saat ini, polisi telah memeriksa empat saksi.

Menurut Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting, polisi telah mengantongi identitas terduga pembunuh wartawan tersebut. Polisi pun sedang memburu terduga pembunuh Amran.

"Kita sudah bergabung untuk membantu penyidik di Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal," Rina memungkasi penjelasan mengenai penyelidikan kasus pembunuhan wartawan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.