Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Siapa Sosok Tarzan Hutan Trenggalek?

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, aksi Tarzan lokal di hutan Trenggalek meresahkan warga. Mereka diduga telah mencuri hewan ternak dan makanan.

Liputan6.com, Trenggalek - Top 3 Berita Hari Ini, warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dibuat resah dengan kemunculan sejumlah pria misterius yang bersembunyi di dalam hutan di wilayah Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo.

Warga setempat menyebut mereka sebagai Tarzan lokal. Entah alasan warga menyebutnya Tarzan. Sebab, sosok Tarzan yang dikenal banyak orang lewat cerita fiksi ataupun film tidak mencuri.

Lalu, siapakah mereka? Dari penuturan warga, para Tarzan lokal itu kerap terlihat berkeliaran di dalam hutan. Bahkan, banyak warga yang melaporkan telah kehilangan ternak serta makanan dari rumah mereka semenjak kemunculan Tarzan lokal.

Kabar menarik lainnya, pengakuan panas para penari telanjang di Semarang, Jawa Tengah. Salah seorang penari bernama Maya Lestari mengaku banyak rekan seprofesinya yang tidak hanya menjajakan kemolekan tubuhnya. Setelah itu, mereka memberi layanan "paripurna" di tempat tidur.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (22/3/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Misteri Sosok Tarzan Hutan Trenggalek

Film The Legend of Tarzan. (Warner Bros. Pictures)

Dalam kisah fiksi populer dikenal sosok Tarzan , yakni manusia yang sejak kecil tinggal di hutan dan berteman dengan hewan-hewan. Di Trenggalek, Jawa Timur, belakangan ini warga menggunakan istilah Tarzan untuk menyebut orang-orang yang bersembunyi di hutan.

Ketika warga masuk ke hutan, mereka juga kerap menemukan tulang belulang kambing beserta bahan makanan yang lain. Pada Selasa, 21 Maret 2017, sekitar 100 warga mendatangi Mapolsek Watulimo untuk melaporkan hal tersebut, agar Tarzan segera ditangkap.

Namun, dalam hal ini polisi memiliki kendala karena masyarakat tidak bisa menggambarkan ciri-ciri Tarzan tersebut, ditambah medan yang sulit di tengah hutan.

“Setelah melakukan penyelidikan, diduga orang hutan yang mencuri tersebut ada empat orang. Ini terlihat dari empat buah sobekan daun pisang yang diduga digunakan sebagai wadah makanan," kata Supadi.

Selengkapnya...

2. Pengakuan Panas Penari Telanjang Semarang

Gaya pembuka penari telanjang sebelum melepas kain di tubuhnya helai demi helai. (foto : Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Ini kisah penari telanjang di Semarang, Jawa Tengah. Namanya Maya Lestari. Ia mengaku sudah pernah menjadi penari telanjang tetap di sebuah rumah karaoke.

Kini, Maya memutuskan untuk menjadi freelancer striptease. Ia mengandalkan pertunjukan untuk konsumsi privat.

"Saya memilih freelance saja karena sekarang orderan di karaoke sepi. Saya memang masih menjadi PL. Namun berapa penghasilan PL, kan enggak cukup," kata Maya.

Maya mematok angka antara Rp 450 ribu -Rp 1 juta untuk sekali menari. Durasinya dihitung jumlah lagu yang diputar.

Maya bercerita, saat ini ada pula yang berprofesi sebagai penari telanjang plus. Artinya, selesai menari, ia memberikan tawaran plus.

"Saya malas kalau melayani tamu dari Korea atau Jepang. Meskipun memberi tip lebih, mereka kasar dan enggak sabaran. Kalau tamu dari Semarang lebih gampang merayunya. Sambil menari cukup mendatangi dan menuntun tangannya membantu melepas pakaian, semua sudah oke," kata Maya.

Selengkapnya...

3. Balada Kakek 73 Tahun Ditahan Polisi Gara-Gara Pohon

Sudah seminggu kakek 73 tahun yang juga petani di Cilacap ini ditahan polisi. (Liputan6.com/Aris Adianto).

Sudjana, 73 tahun, tampak lebih banyak diam saat ditemui rekan-rekannya sesama petani. Wajahnya terlihat kuyu usai ditahan polisi sejak 15 Maret 2017. Sudjana terlihat lebih tegar menghadapi persoalan yang menimpanya, yakni konflik agraria.

Direktur LBH Yogyakarta Hamzal Wahyuddin mengatakan, kasus yang menimpa Sudjana ini bisa terjadi pada siapa pun yang hidup di sekitar kawasan hutan. Menurut dia, persoalan ini tak bisa dilihat hanya sebagai kasus perorangan.

Sudjana dan keluarga yakin bahwa tanah tersebut merupakan milik keluarga yang diwarisi dari orangtua mereka, yakni Arnita Senggal.

"Pangkal masalahnya ini kan Perhutani mengklaim bahwa tanah tersebut sudah ditukargulingkan. Ternyata, saat perwakilan kami ke sana, kantor Biroren menyatakan tanah tersebut bukan yang ditukargulingkan. Tetapi yang ditukargulingkan berada di Kecamatan Dayeuhluhur. Tanah ini kan ada di Wanareja," ungkap Direktur LSM Serikat Tani Mandiri (SetTAM), Petrus Sugeng.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.