Sukses

Bayi Bongsor Lahir di Palembang

Bayi bongsor di Palembang mengagetkan orangtuanya.

Liputan6.com, Palembang Fitrianti Anggraini (31) tak menyangka bisa melahirkan anak ketiganya dengan bobot yang luar biasa. Bayi bongsor berjenis kelamin laki-laki ini memiliki bobot 5,1 kilogram (kg).

Satu minggu sebelum melahirkan, dokter kandungan yang menangani Fitrianti mengira sang bayi hanya akan berbobot 4,6 kg, seperti berat dua anaknya terdahulu. Namun, saat melahirkan melalui Operasi Caesar, sang bayi lahir dengan bobot yang melebihi bobot bayi pada umumnya.

“Saya kaget juga dengan bobot anak saya, yang penting bayinya sehat,” ujarnya kepada Liputan6.com, saat dijumpai di kamar Diamond Suite RSAB Az-Zahra Palembang, Jumat (3/2/2017).

Tidak hanya berbobot super, panjang tubuh sang anak yang diberi nama Muhammad Afzam Gifari El Hafid ini mencapai 50cm. Fitri lalu memutuskan untuk tidak melahirkan lagi, dengan mengikuti proses sterilisasi setelah operasi.

“Sudah cukup anak tiga saja,” katanya.

Saat mengandung sang bayi, Fitri malah tidak mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Bahkan, Fitri kerap kali tidak nafsu makan. Di masa kandungan 6 bulan, dirinya merasakan kesulitan bergerak. Hingga dua minggu sebelum melahirkan, dirinya terpaksa harus cuti bekerja karena sangat sulit berjalan dan bergerak bebas.

Banyak yang menduga bahwa Fitri akan melahirkan bayi kembar. Karena kondisi perutnya sangat besar untuk ibu hamil. Namun, berat badan Fitri malah tak meningkat drastis. Sebelum hamil, berat badannya hanya sekisar 73 Kg dan meningkat di angka 81 Kg sebelum melahirkan.

Pada Rabu (31/1/2017) malam, Fitri dibawa sang suami, Hafiz Assad, kerumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif jelang melahirkan. Meskipun bayinya besar, namun proses operasi Caesar yang dijalani hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja.

“Kamis (2/2/2017) pagi sekitar pukul 6.20 WIB masuk ruang operasi, sebelum pukul 07.00 WIB bayinya sudah lahir dan sehat,” ungkapnya.

Kedua anak sebelumnya juga dilahirkan dengan bobot diatas 4 Kg. Anak pertamanya, yaitu Muhammad Gaisan Arfa El Hafid (7) lahir dengan berat 4,4Kg. Sedangkan anak kedua, yaitu Anindita Syakila Al Hafid (1.8) lahir dengan bobot 4,1Kg.

Dari hasil pemeriksaan dokter, bayinya lahir dalam kondisi sehat. Untuk itu, Fitri akan memberikan ASI eksklusif hingga usia anak 2 Tahun. Dia juga akan mempekerjakan baby sitter untuk menjaga anaknya saat Fitri sudah mulai masuk kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Bayi Bongsor

Fitri mengakui bahwa dirinya memang penderita Diabetes Mellitus (DM) sejak 2002 lalu. Untuk mengontrol kadar gulanya, dia selalu menyuntikkan hormone insulin. Penyakit ini merupakan turunan dari orang tuanya. Saudara-saudara Fitri pun mengidap penyakit yang sama.

“Kalau keturunan keluarga, semuanya memang bertubuh besar. Tapi, anak saya inilah yang memecahkan rekor bobot terberat saat lahir,” ujarnya.

Dr Zailani SPOG, dokter kandungan RSAB Az-Zahra Palembang yang menangani pasien mengatakan, penderita DM memang berpotensi melahirkan bayi 'raksasa' dengan bobot yang berat, sehingga sulit melahirkan normal.

“Setelah lahir, kami langsung melakukan tes darah bayinya. Awalnya gula darahnya, lalu kita langsung beri susu formola dan bisa kembali normal,” ucapnya.

Potensi Obesitas bisa saja terjadi pada bayi bongsor ini. Namun, pihaknya selalu memberikan sosialisasi tentang mengasuh sang bayi agar terhindar dari kegemukan berlebihan.

Kondisi bobot super sang bayi ini, lanjutnya, merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia termasuk dalam golongan ras Mongoloid dengan berat badan yang standar.

Pihaknya bahkan pernah menangani pasien hamil yang menjalani operasi Caesar dan melahirkan bayi dengan bobot 5,6 kg. Anehnya, sang ibu bukanlah penderita DM dan tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak.

“Biasanya bayi dengan bobot besar itu karena sang ibu sering mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat,” ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini