Sukses

Jenazah Bocah Korban Bunuh Diri Mondar-mandir Sebelum Dimakamkan

Nyawa saudara bocah korban bunuh diri itu bisa diselamatkan.

Liputan6.com, Semarang - Tak seperti jenazah lain yang jika sudah berada di rumah duka akan langsung dimakamkan, jenazah Aura Safya Nugroho (7) yang menjadi korban diajak bunuh diri ayahnya malah "jalan-jalan". Dari RS Roemani dibawa ke rumah duka, ternyata dari rumah duka jenazah kembali dibawa ke rumah sakit yang berbeda.

Jenazah Aura diambil dari rumah duka di Jomblang Perbalan RT 07 RW 02, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah, ke RS dr Kariadi Semarang untuk diautopsi. Padahal, jenazah sebelumnya sudah berada di RS Roemani dan dibawa pulang untuk dimakamkan.

Sementara itu, Royan, kakek Aura, langsung berteriak histeris mengetahui cucunya, Aura, meninggal. Melihat suaminya histeris, Fatmaya, nenek korban, juga ikut histeris. Keduanya lantas tak sadarkan diri.

Tim medis dan kepolisian kemudian membawa jenazah ke RS dr Kariadi Semarang untuk diproses lebih lanjut. Persetujuan keluarga perlu diperoleh untuk tindakan tersebut.

"Tindak lanjut (terhadap jenazah) kita serahkan ke tim medis. Kemungkinan besar untuk dilakukan autopsi. Info awal keluarga tidak berkenan, tapi nanti lihat ke depannya," kata Kapolsek Candisari Iptu Dhayita Daneswari, Selasa (8/11/2016).

Suasana keluarga bunuh diri di Semarang (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Aura ditemukan tergeletak di kasur bersama ayahnya, David Nugroho (30), dan adiknya, Junior Ronald Nugroho (3), sekitar pukul 03.30 WIB oleh Fatmaya dan warga setelah pintu kamar didobrak. Di samping kasur terdapat satu botol obat pembasmi serangga.

"Waktu masuk ketiganya tergeletak di kasur, masih hidup, mulutnya mengeluarkan cairan. Di sebelah kasur ada botol obat nyamuk," kata ketua RT setempat, Siswanto.

Ketiganya segera dibawa ke RS Roemani Semarang, tapi nyawa Aura tidak bisa diselamatkan. Saat ini David sudah sadar, tapi belum bisa dimintai keterangan, sementara Junior masih ditangani medis.

"Keduanya sudah sadar, tapi ayahnya masih belum bisa dimintai keterangan," kata Dhayita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini