Sukses

Guru Cantik Rizma Ditawari Jadi Pemeran Utama Film Dokumenter

Guru cantik Rizma mengatakan, penggarapan film itu sudah mulai dilakukan dengan mengambil sejumlah lokasi di Kabupaten Tegal.

Liputan6.com, Tegal - Kepopuleran Rizma Uldiandari guru honorer cantik asal Tegal, Jawa Tengah mengantarkan tawaran berperan dalam sebuah film dokumenter. Perempuan 26 tahun itu ditawari sebagai kandidat pemeran utama film dokumenter bertema pendidikan.

Rizma mengatakan, tawaran itu datang dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal yang bekerjasama dengan promotor. Film dokumenter itu, kata dia, akan menceritakan tentang bagaimana pengembangan matematika detik.

"Alhamdullilah saya merespons baik ajakan untuk berpartisipasi dalam pembuatan film yang masih ada hubungannya dengan dunia pendidikan," ucap Rizma Uldiandari kepada Liputan6.com, Senin (8/8/2016).

"Memang masih menjadi kandidat aktris utamanya, tapi saya setuju dan siap mencoba hal baru itu dengan semaksimal mungkin," sambung dia.

Ia memaparkan, judul film dokumenter itu yakni, 'Matematika Detik: Dari Tegal untuk Dunia'. Penggarapan film itu, kata dia, sudah mulai dilakukan dengan mengambil sejumlah lokasi di Kabupaten Tegal.

Namun, film garapan rumah produksi Altara Media Film tersebut masih mencari sosok penting yang akan dijadikan aktris utamanya.  

"Ya mudah-mudahan nggak ada kendala, tunggu saja nanti seperti apa keputusanya dan hasilnya siapa yang menjadi pemeran utama. Kalau diberi kesempatan mencoba hal baru saya siap."

Pesona Rizma, guru cantik asal Tegal, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

"Semangat saya juga karena hal ini untuk kepentingan dunia pendidikan dan khususnya membawa nama Tegal ke tingkat nasional," tutur dia.  

Rumah produksi Altara Media Film ini digawangi oleh empat pemuda kreatif warga asli Kabupaten Tegal. Mereka berempat berasal dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa dan para pegiat film.  

"Kalau mengajar dan mendidik siswa di sekolah memang sudah menjadi hobi dan rutinitas keseharian saya. Tapi kalau ada peran lain yang fungsi dan tujuanya sama mendidik tapi bedanya dijadikan sebuah film dokumenter sepertinya ada tantangan tersendiri," tutur dia.

"Mungkin bisa saja jadi grogi, salah tingkah bahkan malu kalau diambil disorot video kamera. Tapi sayang sekali kalau nggak dicoba dulu kesempatanya," ucap Rizma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini