Sukses

Top 3: Tatkala Alat Dapur Jadi Sirene Darurat Kejahatan Seksual

Simak Top 3 Regional edisi Minggu malam, 12 Juni 2016.

Liputan6.com, Manado - Massa membawa dan membunyikan berbagai jenis alat dapur, seperti periuk, belanga, piring, dan gelas. Ini sebagai sirene tanda bahaya sekaligus bentuk perlawanan terhadap penjahat seksual.

Selain itu, tersangka pembunuh Yuyun sembunyi di hutan, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Minggu (12/6/2016) malam.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

1. Bunyi Alat Dapur Jadi Sirene Tanda Bahaya Kejahatan Seksual

Sungguh biadab! Polisi yang seharusnya jadi pelindung masyarakat malah ikut melakukan kekerasan seksual pada remaja di Manado ini!

Tingginya angka kejahatan seksual terhadap perempuan di Sulawesi Utara membuat beberapa elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa. Uniknya, dalam aksinya, massa membawa dan membunyikan berbagai jenis alat dapur. Ini sebagai sirene tanda bahaya sekaligus bentuk perlawanan terhadap penjahat seksual.

"Selama ini perempuan dinilai hanya berurusan dengan dapur. Makin tinggi kerasan seksual dialami oleh perempuan. Hari ini dengan berbagai jenis alat dapur, kita bunyikan tanda bahaya. Sekaligus berbagai bentuk kekerasan seksual," kata Sitti Nurlaili Djenaan, Direktur LSM Swara Parangpuan Manado dalam orasinya di Zero Point Pusat Kota Manado, Sulut, Sabtu, 11 Juni 2016.

Berbagai jenis alat dapur yang dibawa adalah periuk, belanga, piring, dan gelas.

"Kami minta perhatian pemerintah, aparat keamanan bahwa ini sudah darurat kekerasan seksual," tegas Fitri Mamonto dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sulawesi Utara.

Selengkapnya baca di sini...

2. Dua Polisi Mesum Ganggu Siswi di Alun-alun Kota Batu

Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Dua anggota polisi Satuan Lalu Lintas Polres Kota Batu, Malang, Jawa Timur, dilaporkan melakukan perbuatan mesum terhadap dua siswi. Ironisnya, kelakuan mesum itu dilakukan di Pos Polisi Alun-alun Kota Batu, tempat kedua oknum anggota tersebut bertugas.

Kapolres Batu AKBP Leo Simarmata mengakui peristiwa yang menyeret dua anak buahnya tersebut. Keduanya, kata dia, yakni Brigadir EN dan Bripka DM telah dinonaktifkan demi pemeriksaan lebih lanjut.

"Perintah Kapolda tak menolerir adanya kesalahan anggota. Sekarang kasus ditangani langsung oleh Divisi Propam dan Etik Polda Jawa Timur," kata Leo di Malang, Jawa Timur, Jumat, 10 Juni 2016.

Selengkapnya baca di sini...

3. Tersangka Pembunuh Yuyun Sembunyi di Hutan

Ilustrasi Kekerasan (iStock Photo)

Satu lagi tersangka kejahatan seksual berujung kematian terhadap Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, buron.

Tersangka itu berinisial Fi.

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron mengatakan, aparat terus mengejar Fi yang saat ini diduga bersembunyi di hutan kawasan Kabupaten Lebong.

"Pelaku sempat terdeteksi di salah satu pondok kebun milik kerabatnya, sekitar tujuh jam perjalanan dari Kota Curup. Tetapi saat dikepung ternyata dia sudah berpindah tempat," ujar Ghufron di Bengkulu, Sabtu, 11 Juni 2016.

Selengkapnya baca di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini