Sukses

Kenyal-kenyal Gurih Legondo Brayut

Legondo Brayut adalah jajajan pasar tradisional khas Sleman, Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 30 gerai hadir dalam Festival Jajanan Pasar Nusantara 2016 di Taman Kuliner Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu yang menarik perhatian adalah gerai Legondo Brayut.

AI Sudarmadi, ketua desa wisata budaya Brayut Pendowoharjo Sleman mengatakan di desanya masih banyak ditemui jajanan pasar seperti mendut, cethil, klepon dan lemet. Namun, makanan khas Brayut adalah Legondo.

Makanan itu terbuat dari beras ketan yang direbus dengan santan lalu diisi pisang kepok kuning. Makanan yang dibungkus daun pisang itu memiliki ciri khas, yakni gurih dan kenyal.

"Itu dari beras ketan dan di dalamnya ada pisang kepok kuning rasanya lebih manis. Nanti diikat lalu dikukus. Itu khas di kami," ujar Sudarmadi di Taman Kuliner, Jumat, 3 Juni 2016.

Sumardadi mengatakan Legondo berasal dari kata leganing kondo yang berarti leganya omongan atau suatu keputusan yang telah menemui titik terang. Seikat berisi lima buah legondo yang dihargai Rp 10 ribu.

Anda tidak bisa menemuinya di tempat lain, selain Brayut. Makanan ini biasanya disajikan saat ada hajatan atau ada tamu sehingga tidak diproduksi secara massal. Saking uniknya, tamu asing yang datang ke Brayut sampai meminta diajari membuat legondo.

"Lego itu lega setelah merasakan sendiri. Setelah merasakan sendiri ia merasa lega. Karena merasakan sendiri itu butuh waktu. Harus mengupas dulu, menghilangkan talinya, jadi suasananya jadi lain," kata dia.


Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty mengatakan hasil survei menyebutkan jika wisatawan mengeluarkan uang untuk kuliner sekitar 40-50 persen. Hal itu menjadi dasar acara festival jajanan pasar nusantara 2016 yang kedua kalinya.

Selain itu, festival juga untuk melestarikan kuliner nusantara yang dimulai dari daerah. Ia berharap daerah dapat berkreasi sehingga jajanan pasar nusantara dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga sekitar.

"Ketertarikan wisatawan mancanegara datang ke indonesia karena budaya, yaitu kulinernya. Kita mulai dari daerah yang potensi kulinernya cukup kuat, ya di Jogja. Ini menjadi cara Kemenpar mempromosikan potensi wisata melalui kuliner," ujar Esthy.

Sementara itu, Esti Wijayanti, anggota DPR RI dapil DIY yang juga hadir dalam acara ini mengatakan Festival Jajanan Pasar Nusantara 2016 ini menjadi salah satu cara menghidupkan kembali kuliner tradisional Nusantara.

Ia menyoroti bagaimana pengemasan festival ini semakin matang sehingga seluruh jajanan pasar dapat muncul dalam acara ini. Ia melihat masih banyak jajanan pasar yang belum terlihat dalam Festival Jajanan Pasar Nusantara 2016 ini.

"Panitia dapat memilih tanggal dan hari yang pas, yaitu Hari Sabtu-Minggu dan tidak Kamis Jumat seperti saat ini," ujar Esti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.