Sukses

Remaja Jakarta Pilih Curhat Soal Pancasila ke Ridwan Kamil

Kepada Ridwan Kamil, remaja asal Jakarta itu mengeluhkan sikap teman-temannya yang kurang menghormati Pancasila.

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kembali membuat warganya berdecak kagum. Kali ini terkait Kelahiran Pancasila.

Naura, seorang anak berusia 15 tahun melayangkan curhatnya mengenai Pancasila kepada wali kota yang kerap disapa Kang Emil itu. Curhat dikirimkan melalui akun Facebook dan kemudian diunggah di sejumlah media sosial milik Emil.

Kepada Emil, remaja asal Jakarta itu mengeluhkan sikap teman-temannya yang kurang menghormati Pancasila. Menanggapi curhat tersebut, meluncurlah kata-kata bijaksana Ridwan Kamil.

"Jawaban saya, kamu harus optimis Naura, negeri ini dibebaskan oleh orang-orang optimis seperti Bung Karno di tengah yang sengsara dan bikin bete. Negara ini akan maju orang-orang yang optimis seperti kamu dan saya," kata Emil seperti dikutip dari Twitter-nya, Rabu (1/6/2016).

"Teman-temanmu yang mengejek Pancasila mungkin tidak paham atau bosan dengan seremoni pembacaan Pancasila yang membosankan. Tugas saya dan kamu juga harus berperilaku atau membuat hal-hal yang sebenarnya sangat Pancasilais tanpa harus menyebut Pancasila."

"Misal/ rutin menolong yang miskin dengan zakat/sodakoh, tidak membuli, posting only positive photo, mau gotong royong kerja bakti di RT-nya, tidak menyontek, tidak berkata kasar kepada sesama, dll. Tetap semangat Naura. **anak 15 tahun curhat Pancasila. Eh di Bandung 25 tahun malah curhat harga cuanki dan tahu bulat," sambung pria berkacamata itu.

Unggahan melalui akun Instagram pribadinya itu pun langsung mengundang ribuan komentar. Bahkan, tidak sedikit yang mengaku terharu dengan curhatan Naura dan petuah sang Wali Kota.

Sebelumnya, Emil menyatakan, Juni merupakan bulan Bung Karno. Pada hari ini yang bertepatan dengan hari Kelahiran Pancasila, Kota Bandung mengadakan sejumlah pawai serta lomba-lomba untuk mengenang Bung Karno.

"Kalau di Bandung selama Bulan Juni akan ada bulan Bung Karno namanya. Harinya hari Pancasila, bulannya bulan Bung Karno. Ada lomba memperebutkan Piala Wali Kota, lomba menulis puisi tentang Pancasila, menulis puisi tentang Bung Karno, lomba sketsa Sukarno, dan lomba berpeci mirip Sukarno," tutur dia.

"Jadi kombinasi intelektualitas, ekspresi, dan kontemporer kita hadirkan juga selama bulan Juni," imbuh Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.