Sukses

Ada Luka di Jasad WN Jerman yang Diduga Bunuh Diri di Papua

Saat diautopsi, jasad WN Jerman itu mulai membusuk.

Liputan6.com, Jayapura - Jenazah warga negara Jerman, Vogrineg Moroslav (49) berhasil diautopsi selama dua jam di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura. Autopsi yang dilakukan satu dokter forensik, satu dokter umum dan dibantu tiga perawat dilakukan pada 12.15 WIT hingga 14.10 WIT.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Jimmy menuturkan kondisi jenazah dalam proses membusuk dan ditemukan luka pada bagian lengan dan leher.

"Kami tak bisa menyimpulkan luka di jenazah itu akibat apa. Itu kewenangan penyidik," katanya usai melakukan autopsi, Rabu (25/5/2016).    
 
Sebelumnya, Kedutaan Besar Jerman tak berhasil menemukan keluarga Vogrineg Moroslav pada alamat rumah yang tertera di identitasnya. Menurut keterangan Kedutaan Jerman, keluarganya tak lagi mendiami rumah tersebut sejak 2015 lalu.

Kedutaan Jerman mengirimkan surat kepada Polda Papua untuk segera memakamkan jenazah warganya itu secepatnya.

"Nantinya kami akan meminta petunjuk kepada Bareskrim Mabes Polri untuk dapat dilakukan autopsi, untuk penyelidikannya, sebelum dilakukan pemakaman," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, beberapa waktu lalu.

Dalam penyelidikan polisi, Vogrineg Moroslav juga berstatus bujang. Polisi juga masih mencurigai apakah korban dibunuh terlebih dahulu, lalu digantung atau sengaja bunuh diri. Kecurigaan polisi didasarkan pada kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan leher tergantung di cabang pohon yang tak terlalu tinggi dan terletak di pinggir pantai.

Polisi juga berupaya mengumpulkan sejumlah rute-rute perjalanan korban hingga berakhir di lokasi penemuan jenazah. Hingga kini, sudah tujuh saksi yang diperiksa dalam kasus ini.

"Alibi-alibi ini sangat penting, misalnya dia kemana saja selama berada di Papua, dengan siapa, terakhir bertemu siapa. Perjalanan korban juga menentukan motif penemuan jenazah," kata Waterpauw.

Tubuh Vogrineg Moroslav ditemukan tergantung di pohon di pinggir pantai di kampung oleh pasangan suami istri yang kebetulan berada di sekitar pulau itu yang sedang mencari kerang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini