Sukses

Penembakan Misterius di Riau Libatkan Anggota TNI AU

Polisi selidiki motif penembakan misterius di Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Penembak misterius yang menewaskan satpam perusahaan di Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau ditangkap Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau. Dari tiga pelaku, salah satunya merupakan anggota TNI AU.

"Kemudian pelaku lainnya merupakan anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin)," sebut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, di Pekanbaru, Selasa (24/5/2016).

Guntur menyebutkan, penangkapan dilakukan setelah petugas gabungan dari Polres Kampar dan Subdit Jatanras Poldab Riau melakukan penyelidikan.

Ketiga pelaku adalah BS (40), warga Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, kemudian S alias Teko, warga Payung Sekaki dan W, oknum anggota TNI AU.

Sewaktu menembak korban Lamhot Julianto di areal HPHTI PT Arara Abadi, kecataman tersebut, ketiga pelaku mempunyai peran masing-masing.

"BS merupakan sopir membawa mobil Taft Hiline, kemudian S memberi penerangan dan W sebagai eksekutor atau yang menembak korban," kata Guntur.

Ketiga pelaku, sejak ditangkap Senin (23/5/2016) tengah malam, masih diperiksa intensif di Mapolda Riau. Penyidik masih mendalami apa motif ketiga pelaku sehingga tega menembak satpam.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang yang sudah dimodifikasi, sebuah tas dan selongsong peluru kaliber 5,5 mm.

Komandan Lapangan Udara TNI AU Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi dikonfirmasi membenarkan penangkapan oknum anggotanya tersebut.

"Ya, benar dia oknum (TNI AU). Sementara masih diamankan di Mapolda. Satunya lagi anggota Perbakin," ucap Henri.

Sebelumnya, korban ditembak penembak misterius itu di tepi jalan areal perusahaan tersebut ketika menghentikan mobil yang di dalamnya ada tiga pelaku. Korban tewas setelah peluru menembus bagian perutnya.

Korban sempat dilarikan Satpam lainnya ke Puskesmas terdekat. Setibanya di sana, korban sudah tidak bernyawa lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini