Sukses

Pendaki Hilang di Semeru Bisa Bertahan Hidup dengan Buah Ini

Dua pendaki hilang asal Cirebon, Jawa Barat diyakini bisa bertahan hidup meski bekal mereka terbatas.

Liputan6.com, Malang - Dua pendaki hilang di Gunung Semeru sejak 19 Mei 2016 diketahui membawa bekal makanan yang terbatas. Namun, keduanya yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat itu, diyakini mampu bertahan dalam kondisi sulit ini.

Keyakinan itu didasari banyaknya sumber makanan yang bisa dikonsumsi di kawasan hilangnya mereka. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Wilayah I Senduro Bidang Pengelolaan Wilayah II Ranupane Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Budi Mulyanto.
 
"Bekalnya hanya berupa makanan kecil seperti roti saja dan kemungkinan saat mereka kali pertama dilaporkan hilang itu sudah kehabisan bekal," kata Budi saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Senin (23/5/2016).

Budi memprediksi, di kawasan Sumber Mani, lokasi terakhir salah satu pendaki hilang itu mengabarkan kondisinya, banyak sumber makanan yang bisa dimanfaatkan untuk bertahan. Di Sumber Mani pula terdapat sebuah air terjun besar dan air terjun kecil, artinya kebutuhan air tercukupi.

Selain itu, di kawasan tersebut juga ada beberapa jenis buah dan daun yang bisa dimanfaatkan untuk bertahan diri. Budi menyebut, ada buah meranti, mencokan, sampai stroberi hutan.

Juga ada daun yang oleh masyarakat di kawasan Semeru, disebut daun belubuk, aman dikonsumsi.
 
"Sampai detik ini kami yakin kedua pendaki itu mampu bertahan. Terutama jika mereka tahu cara survive di situasi dan kondisi sulit seperti ini," ujar Budi.
 
"Kemungkinan mereka punya pengalaman atau sudah terbiasa dengan kondisi alam ekstrem. Kami akan berupaya secepatnya. Jika lancar, insyaallah hari ini bisa ditemukan," ucap Budi.

Kedua pendaki hilang di Gunung Semeru sejak Kamis, 19 Mei 2016. Mereka adalah Supriyadi (26), warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Supriyadi dilaporkan sempat mengirim pesan pendek ke salah satu kerabatnya pada Minggu siang, 22 Mei 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini