Sukses

Lagu-lagu Pantura Sekarang Lebih Liar

Lagu musik pantura era dulu dirancang dengan hati dan lebih jujur.

Liputan6.com, Jakarta Insiden kematian penyanyi dangdut di kawasan pantai utara (pantura) menggiring perhatian publik atas fenomena musik di kawasan tersebut. Tren musik pantura berikut penyanyinya kembali disorot
.
Dewasa ini dinilai ada pergeseran atas musik di kawasan pantura. Salah satu yang berubah adalah aspek liriknya.

"Kalau saya amati, ada beberapa lagu pantura saat ini liriknya menunjukkan ke arah porno," ujar Budayawan Indramayu Supali Kasim, kepada Liputan6.com, Kamis 14 April 2016.

Beberapa lirik lagu tak pantas didengar. Dia mencontohkan misalnya, 'Rangda Angetan', yang menggiring pendengar pada perumpamaan kue dengan alat vital wanita.

Menurut Supali lagu semacam itu mengarah kepada pelecehan terhadap perempuan. Sayangnya, publik mau menerima saja.

"Publik terima saja karena selain syair dan musik, penikmat pantura juga sering kali melihat goyangannya saja," ujar Supali Kasim.

Meski sebagian besar lirik dan syair musik pantura bertema cinta, namun, beberapa syair yang bernuansa sensual dianggap hanya kemasan saja. Artinya, jika dicermati lebih teliti, makna dari tema sensual tidak sesuai.

Salah seorang penyiar radio etnik Cirebon, Wahyu Riswandi, mengatakan, tujuan dari lirik dan syair dalam musik pantura adalah mudah dihafal. Hanya saja, musik pantura dulu dan saat ini terjadi pergeseran yang signifikan.

"Ya sekarang liriknya agak liar beda dengan musik pantura dulu yang benar-benar disukai pendengar dengan penghayatan yang baik," katanya.

Dia mengatakan, dahulu para pencipta lagu pantura membuat lirik dari hati dan jujur. Lebih kepada kisah nyata yang dibuat menyentuh.

Selain itu, perubahan lain dari musik pantura bukan hanya lirik. Penampilan dan gestur tubuh si penyanyi juga mengalami perubahan drastis.  

Dia mengatakan para penyanyi pantura saat ini banyak yang berlomba menarik perhatian. Selain joget dan busana, tidak sedikit penyanyi pantura yang menggunakan media binatang sebagai daya tarik penonton.

"Dari gaya penampilan dulu busananya masih sopan dan selaras dengan suara yang dinyanyikan penyanyi. Sekarang busananya lebih berani tapi tidak meninggalkan ciri khas pantura Cirebon-Indramayu dari segi vokal," ujar Wahyu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.