Sukses

Polisi Selidiki 5 Saksi Tewasnya 2 Bocah di Kolam Renang

Orangtua harus lebih ketat mengawasi anak-anak berenang di kolam renang dewasa.

Liputan6.com, Surabaya - Hingga saat ini pihak Kepolisian Surabaya memeriksa lima orang saksi dari tewasnya dua bocah bernama Widitara Agustin (7) dan Ambeg Parama Anta (8)yang tenggelam usai renang di kolam renang sebuah hotel di Surabaya pada Sabtu 9 April 2016.

Saksi-saksi itu terdiri dari tiga orang karyawan hotel dan ibu korban serta kakak korban. Mereka akan dimintai keterangan untuk diperiksa terkait kejadian itu.

"Jadi saat ini memang masih dalam proses penyelidikan, kelima orang ini dimintai keterangan dan tidak ada tersangka, karena kejadian itu terjadi pukul dua siang dan pukul lima sore hari itu juga dilaporkan. Jadi saat itu memang menunggu proses penyelamatan dulu," kata Kasubaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar kepada Liputan6.com di ruang Media Center Polrestabes Surabaya, Senin (11/4/2016).

 


Mantan Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini menambahkan, memang di sekitar lokasi kolam renang hotel tersebut tidak ada kamera pengawas CCTV.

"Di sana tidak ada CCTV yang mengarah ke kolam renang, karena kolam renang itu mungkin privasi ya," kata Lily.

Terkait kejadian tersebut Kompol Lily, menegaskan semua tempat bisa menimbulkan bahaya menurutnya bukan kolam renang saja, jalan raya apapun bisa menimbulkan bahaya.

"Dan itu kembali lagi tergantung pemakainya, tetapi kami menghimbau agar bagi penyedia kolam renang itu agar tetap memperhatikan keselamatan daripada pemakai kolam renang itu sendiri," kata Lily.
 
Lily juga menegaskan walaupun sudah ada peringatan tertulis harus tetap ada yang mengawasi.

"Kalau memang kolam renang itu tidak diperuntukkan untuk anak-anak, pihak hotel harusnya menyarankan kembali kepada orang tua agar lebih berhati hati, itu himbauan kami," ujar Lily.

Pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.00 Dua bocah bernama Widitara Agustin (7) dan Ambeg Parama Anta (8) tewas tenggelam di kolam renang sebuah hotel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.