Sukses

Tanggapi Kasus Bupati Ogan Ilir, Kepala Daerah Dukung Tes Narkoba

Gubernur Jambi Zumi Zola siap dites narkoba pertama, sementara Wali Kota Pontianak usulkan tes rambut.

Liputan6.com, Pontianak - Tertangkapnya Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi (AWN) terkait kasus narkoba mengundang komentar sejumlah kepala daerah. Wali Kota Pontianak Sutarmidji, misalnya, menyebutkan kasus itu sebagai hal yang memprihatinkan.

"Mau jadi apa negara ini kalau kepala daerahnya sudah terindikasi pengguna narkoba? Apa yang bisa dipikirkannya untuk daerah itu, bahkan mungkin bisa membawa kesengsaraan bagi masyarakat yang dipimpinnya," ujar Sutarmidji dalam siaran pers, Kamis, 17 Maret 2016.
 
Sebagai kepala daerah, ia sangat mendukung tes urine setiap calon kepala daerah diperketat. Bahkan bila perlu, kata dia, tidak hanya sebatas tes urine, tetapi lebih diperluas melalui tes darah hingga tes rambut.

"Sebab kalau rambut, jika yang bersangkutan mengkonsumsi, enam bulan sebelumnya masih bisa terdeteksi," ucap Midji, sapaan akrab Wali Kota Pontianak.


Midji berpendapat pemeriksaan uji kesehatan calon kepala daerah sebaiknya dilaksanakan tim yang melibatkan lebih banyak elemen. Dengan begitu, hasil tes kesehatan calon kepala daerah betul-betul bersih dari narkoba.

"Calon kepala daerah, yang paling pertama itu harus bersih, steril, dan bebas dari bahan-bahan zat adiktif yang masuk kategori narkoba," kata Midji.

Tanggapan Zumi Zola

Maraknya penyalahgunaan narkoba hingga ke lingkungan pemerintahan menjadi perhatian khusus Gubernur Jambi Zumi Zola. Ia akan meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengecek urine seluruh PNS dan kepala daerah di Provinsi Jambi.

Menanggapi bahaya narkoba yang sudah menyeret seorang kepala daerah, gubernur termuda di Indonesia itu menyatakan akan segera berkoordinasi dengan BNN. Ia tidak ingin Provinsi Jambi tercoreng akibat pegawai maupun pejabatnya terjerat narkoba.

"Saya beserta seluruh jajaran di Pemprov Jambi juga akan ikut tes urine nantinya. Termasuk di kabupaten/kota dan kepala daerahnya," ujar Zumi Zola di Jambi.

Menurut dia, sebagai kepala daerah harus bisa memberikan contoh konkret kepada seluruh jajaran pemerintah serta masyarakat. Ia tidak ingin sekedar mengajak dan mengimbau, tapi memberi contoh langsung.

"Saya nanti yang pertama tes urine," ujar Zola.

Ia lebih lanjut mengatakan sebenarnya seluruh kepala daerah sudah tahu dan mengerti akan bahaya narkoba. Termasuk saat mengikuti uji atau tes kesehatan saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

"Sebelum mencalonkan diri saya juga dites kesehatan termasuk narkoba. Kalau positif pasti tidak lolos," tandas Zumi Zola.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.