Sukses

Hutan Terbakar 1.264 Hektare, Puntung Rokok Penyulut Terbesar

Kebakaran terjadi di hutan produksi sampai hutan perkebunan masyarakat di berbagai daerah Sulselbar.

Liputan6.com, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat mencatat kebakaran hutan di wilayah hukumnya sepanjang 2015 lalu melanda 1.264 hektare. Hutan-hutan itu tersebar di 11 kabupaten/kota di Sulselbar.

"Semua kasus kebakaran hutan 36 kasus yang ditangani oleh jajaran polres masing-masing," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Frans Barung Mangera di Mapolda Sulselbar, Senin (14/3/2016).

Penyebab hutan terbakar karena sengaja dibakar oleh pekebun liar, juga ada yang diduga berasal dari pembuangan puntung rokok secara sembarangan. Selain itu juga ada yang disebabkan dari daun kering yang menempel pada kabel listrik. Ada juga aksi sabotase terkait penyadapan getah pinus ilegal.

"Namun dari semua kasus kebakaran hutan yang ditangani rata-rata penyebabnya karena membuang puntung rokok yang masih terbakar secara sembarangan," kata Frans.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan ke depannya, aparat Kepolisian melakukan upaya di antaranya memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar hutan agar berhati-hati membuang puntung rokok di kawasan hutan.

Selain itu melaksanakan penyuluhan kepada jemaah masjid/gereja tentang bahaya api pada musim kemarau yang dapat membakar hutan. Polisi juga membentuk tim terpadu penanggulangan bencana kebakaran terdiri dari unsur Polri, TNI, Dinas Damkar, Dinas Kehutanan, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya.

"Upaya represif dilakukan upaya penyelidikan terhadap kasus kebakaran hutan dan melakukan proses penyidikan bagi kasus kebakaran hutan yang diidentifikasi pelakunya dengan barang bukti yang cukup," kata Barung.

Hutan Terbakar Sampai Jauh

Kebakaran Hutan di wilayah Provinsi Sulsel, yakni di Kabupaten Gowa seluas 7 hektare, tercatat untuk kebakaran di kawasan hutan produksi terbatas sebanyak 1 kasus, kebakaran kawasan perkebunan masyarakat juga 1 kasus.

Selanjutnya kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Pangkep seluas 4 hektare, ada 1 kasus di kawasan Hutan lindung, serta kasus kebakaran di kawasan perkebunan masyarakat ada 1 kasus.

Kabupaten Maros terjadi kebakaran hutan seluas 175 hektare, untuk kebakaran kawasan hutan lindung sebanyak 2 kasus. Di Kabupaten Sinjai terjadi kebakaran hutan seluas 5 hektare dan untuk yang berkasus terjadi di kawasan hutan lindung tercatat 2 kasus.

Kemudian di Kabupaten Soppeng terjadi kebakaran hutan seluas 22 hektare, tercatat berkasus ada 6 peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan hutan lindung.

Di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) terjadi kebakaran hutan seluas 79 hektare, di kawasan hutan lindung ada 3 kasus, di kawasan hutan adat ada 1 kasus. Selain itu kebakaran di kawasan perkebunan masyarakat 2 kasus dan kebakaran di hutan gambut ada 1 kasus.

Lalu di kabupaten Tana Toraja terjadi kebakaran hutan seluas 10 hektare, terjadi di kawasan perkebunan masyarakat ada 1 kasus yang ditangani.

Untuk wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yakni di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) terdapat kebakaran hutan seluas 660 hektare di mana yang terjadi dalam kawasan hutan lindung terdapat 4 kasus, di kawasan perkebunan masyarakat ada 1 kasus.

Di Kabupaten Mamasa terjadi kebakaran hutan seluas 27 hektare, di kawasan perkebunan masyarakat ada 3 kasus. Selanjutnya di Kabupaten Mamuju kebakaran hutan mencapai 235 hektare, di kawasan perkebunan masyarakat ada 1 kasus dan di kawasan kebun kelapa sawit 4 kasus yang ditangani.

Serta di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) terjadi kebakaran hutan seluas 40 hektare di mana yang terjadi di kawasan kebun kelapa sawit ada 1 kasus yang ditangani Polres Matra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini