Sukses

Batu Akik Khas Mamuju Diburu dengan Ritual Gaib

Sebagian warga Tionghoa menjadikan batu Manakarra dari Mamuju untuk dijadikan mediasi penyembuhan.

Liputan6.com, Makassar - Demam batu akik belum reda di Makassar. Terbukti, perburuan bongkahan batu hingga harus menempuh jalur terjal pegunungan masih terus dilakukan para penggemarnya.

Bahkan, tidak jarang para pelakunya harus menggelar ritual khusus demi bisa mendapatkan batu yang diinginkan.

Salah satunya, di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Untuk bisa mendapatkan bongkahan batu akik Manakarra, para pemburu harus menggelar sesajen dan memotong ayam hitam atau dikenal dengan nama ayam Cemani.

Batu Manakarra memiliki ciri khas memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Batu ini hanya ada di desa Botteng, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

"Menemukan batu ini sangat sulit karena letaknya 5 meter di bawah permukaan tanah," kata Awin (22) warga desa Botteng, Kab. Mamuju, Sulbar yang ditemui di kontes batu akik yang digelar di Pasar Segar Panakukang Makassar, Kamis (10/3/2016).

 


Awin megatakan batu Manakarra sulit dicari sehingga masih ada kelompok masyarakat yang meyakini mencari batu tersebut dengan cara menggelar ritual.

Batu Manakarra nilainya mahal selain dibuat jadi batu akik juga dijadikan batu hiasan oleh para turis mancanegara. Malah dari suku tionghoa, juga menjadikan batu marakarma untuk dijadikan mediasi penyembahan.

"Kalau mereka temukan batu itu dia membakar sesajen dan dupa serta rokok<" kata Arwin. 

Batu Manakarra, kata Awin meski ditemukan di kawasan gunung tapi memiliki bentuk yang mirip jenis batu karang laut. Warnanya juga beragam yakni hijau, hitam, ungu dan jika terkena cahaya warnanya sangat mencolok.

"Sekarang batu Manakarra hanya dijual dalam bentuk hiasan meja atau hiasan lainnya. Harganya sebagai batu hiasan sampai dengan puluhan juta tergantung pecinta batunya," kata Awin.

Beberapa daerah di Sulselbar memiliki batu akik khas. Di Kabupaten Bone, Sulsel ada batu akik fire opal, di Kabupaten Enrekang, Sulsel ada batu akik sisik naga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini