Liputan6.com, Melawi - Petrus Bakus seorang polisi berpangkat brigadir di Melawi, Kalimantan Barat, tega membunuh dan memutilasi 2 anaknya, F dan A yang berusia 5 dan 3 tahun. Saat itu, kedua anaknya tengah tertidur lelap.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi pemutilasi itu menjalani pemeriksaan di Mapolda Kalimantan Barat. Dari hasil pemeriksaan, polisi mengungkap sejumlah pengakuan Bakus terkait aksi sadisnya itu.
Selain itu, berita mengenai kisah operasi siluman mengabarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 ke dunia, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Senin sore, 29 Februari 2016.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.
1. 4 Pengakuan Polisi Mutilasi 2 Anak Kandung di Kalbar
Baca Juga
Aksi sadis dilakukan seorang polisi di Melawi, Kalimantan Barat. Adalah Petrus Bakus seorang polisi berpangkat brigadir itu tega membunuh dan memutilasi 2 anaknya, F dan A yang berusia 5 dan 3 tahun. Saat itu, kedua anaknya tengah tertidur lelap.
Advertisement
Usai menghabisi 2 buah hatinya, dia menghampiri istrinya, Windri sembari membawa parang. Saat itu, dia menggambarkan sikap anak-anaknya kepada istrinya saat dibunuh. "Mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah," ujar Petrus kepada istrinya usai membunuh anaknya, F dan A.
Bahkan, Bakus juga ingin membunuh istrinya. Namun sang istri berhasil menyelamatkan diri dari maut setelah kabur saat sang suami memintanya mengambilkan air minum.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi pemutilasi itu menjalani pemeriksaan di Mapolda Kalimantan Barat. Dari hasil pemeriksaan, polisi mengungkap pengakuan Bakus terkait aksi sadisnya itu.
Selengkapnya baca di sini...
2. Kisah Operasi Siluman Kabarkan Serangan Umum 1 Maret ke Dunia
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi fragmen penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Serangan itu menjadi bukti masih berdirinya Republik meski berada dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Syafrudin Prawiranegara.
Sebuah stasiun radio yang dioperasikan secara diam-diam berjasa dalam penyebaran peristiwa tersebut. Stasiun radio rahasia yang berada di Gunungkidul itu bernama Stasiun Radio PHB AURI-PC-2 atau disingkat stasiun PC AURI. Tepatnya stasiun ini berlokasi di Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
Bangunan stasiun radio berbentuk rumah limas. Rumah milik Prawirosetomo itu menjadi tempat menyiarkan serangan penting itu ke seluruh dunia.
Sumarno, penjaga TK 1 Maret sekaligus stasiun radio, menuturkan demi menjaga rahasia, operator radio sengaja meletakkan boks radio di dapur dan dimasukkan ke dalam gerobok (tempat menyimpan padi masyarakat Jawa).
Selengkapnya baca di sini...
3. Kenalkan, Ming Cu Ratu Tarantula dari Bandung
Seorang warga Bandung, The Ming Cu (27), memiliki teman-teman yang tak biasa di rumahnya, yakni tarantula. Tak hanya satu dua ekor, ada ribuan hewan itu di rumahnya.
Di rumah yang berada di Jalan Belakang Otista 292 No 112, Kota Bandung, Jawa Barat, Ming Cu menyulap tiga ruang kamarnya yang masing-masing berukuran sekitar 4 x 3 meter menjadi sarang tarantula.
Kecintaan Ming Cu pada Tarantula bermula pada 2010. Saat itu, wanita lulusan ITB ini menemukan laba-laba.
"Itu nemu di depan rumah, pas dilihat kok cantik warnanya. Dari situ saya berani memelihara tarantula. Kebetulan juga ada teman yang nawarin," kata dia kepada Liputan6.com di Bandung, Selasa (1/3/2016).
Selengkapnya baca di sini...
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.