Sukses

Kepedihan Ayah Korban Aksi Cabul dan Kejam Mantan Guru Ngaji

Kepada ayah korban, pelaku yang mantan guru ngaji mengaku berutang narkoba.

Liputan6.com, Palembang - Gurat kesedihan nyata di wajah Taufik. Ia harus menerima kenyataan putri sulungnya, FH (12), meninggal dengan cara tak wajar. Siswi kelas 1 SMPN 41 itu tewas di tangan paman kandungnya atau adik kandung Taufik, Somad.

"Tidak ada yang menyangka. Sampai terakhir polisi pastikan dia (Somad) terlibat, kami (keluarga) baru percaya," kata Taufik ditemui di rumahnya, Kamis malam, 28 Januari 2016.

Taufik mengatakan Somad adalah adik bungsunya yang belum menikah. Somad dan ibunya ikut keluarga sang kakak merantau ke Palembang. Mereka tinggal bersama di Jalan Tanjung Api Api Lr Sekolahan, Komplek Griya Mitra RT 27 Kelurahan Talang Jambe, Sukarami Palembang.

Bermodalkan hasil penjualan rumah warisan ayah mereka di Tangerang, kakak beradik itu sepakat membeli sepeda motor. Taufik tak menyangka jika motor itu mengantarkan putri sulungnya ke alam baka. Menurut dia, urusan itu semestinya bisa dibicarakan dengan baik-baik.

"Dia katanya berutang karena narkoba. Saya pikir semua masalah mestinya bisa dibicarakan. Tidak perlu sampai seperti ini," ucap Taufik didampingi ibu dan istrinya.


Taufik ingat pada hari kejadian, Somad pergi dari rumah sekitar 3-4 jam tanpa kabar. Padahal, Somad biasanya selalu di rumah atau pergi mengikuti Taufik untuk mendapat jatah kerjaan proyek bangunan.

"Kerjanya ikut saya, bangunan juga. Karena belum ada kerja, jadi di rumah. Mungkin saat itulah, dia dan teman-temannya menyembunyikan jasad anak kami," ucap Taufik.

Somad ikut mencari FH bersama warga dan kerabat lain saat diketahui hilang. Ia tak menaruh curiga pada adiknya. Karena itu, ia terkejut saat adiknya ditahan polisi.

"Seharusnya, (FH) seperti anak dia sendiri," ujar Taufik.

Sejak Somad ditahan di Mapolsek Talang Kelapa, Jumat, 22 Januari 2016 lalu, baru sekali Taufik membesuknya. Taufik melihat Somad termenung. "Mungkin dia menyesal atau bagaimana," ucap dia.

Taufik berpesan kepada Somad agar memperbaiki diri dalam penjara.  "Semua sudah terjadi. Kami berusaha ikhlas, walau rasanya tetap sulit diterima," kata Taufik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini