Sukses

Ada Kubur Batu dari Zaman Megalitikum di Hutan Jati Bojonegoro

Kubur batu juga ditemukan sekitar 15 kilometer dari Desa Tanggir. Tepatnya di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan.

Liputan6.com, Bojonegoro - Tim Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Jawa Timur menemukan 10 kubur batu (sarkofagus) yang mengelompok di kawasan hutan jati di Desa Tanggir, Malo, Bojonegoro. situs tua itu dipastikan berasal dari zaman Megalitikum.

"Sesuai hasil penelitian, kubur batu di Desa Tanggir masih lengkap ada isi jenazah manusianya, juga bekal kubur," ucap Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbudpar Bojonegoro Suyanto seperti dikutip dari Antara, Selasa, 19 Januari 2016.

Kubur batu itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat. Suyanto menerangkan, kubur batu itu masih berkaitan dengan 'Wong Kalang' yang pernah hidup di daerah Bojonegoro.

'Wong Kalang', kata dia, adalah petugas karyawan kehutanan yang ditempatkan kerajaan waktu itu. Namun, 'Wong Kalang' yang ada di kubur batu itu merupakan suku yang memang tinggal di hutan.


"Mereka memilih lokasi makamnya di ketinggian karena beranggapan untuk mencapai nirwana lebih dekat," tutur Suyanto.

Kubur batu juga ditemukan sekitar 15 kilometer dari Desa Tanggir. Tepatnya di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan. Berbeda dengan kubur batu di Tanggir, isi dalam kubur batu di Kawengan kebanyakan sudah hilang.

"Temuan kubur batu di Tanggir ini merupakan temuan sejarah masa lalu yang lengkap. Tapi, kubur batu di Kawengan dan Tangir merupakan satu kesatuan," ucap Suyanto.

Tim Ahli Arkeologi menggelar survei untuk memetakan kubur batu yang ada di Jawa Timur, termasuk Bojonegoro. Survei juga untuk menentukan lokasi makam kubur batu itu masuk dalam cagar budaya yang harus dilindungi.

Nmun yang jelas, sambung Suyanto, adanya temuan makam kubur batu di Desa Tanggir itu akan menambah objek wisata alam geoheritage yang saat ini dirintis Pemkab Bojonegoro bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.

"Makam kubur kalang di Tanggir akan menambah objek wisata alam geoheritage yang sekarang dikembangkan Pemkab," kata Suyanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.