Sukses

Dengan Alat Ini Tuna Netra Bisa 'Melihat' Lingkungannya

Penyandang tuna netra kini bisa berjalan-jalan dengan luwes tanpa bantuan orang lain.

Liputan6.com, Bandung - Meski tak bisa melihat dengan mata, penyandang tuna netra kini bisa berjalan-jalan dengan luwes tanpa bantuan orang lain. Mereka bisa 'melihat' tanpa melihat. Semua berkat denah berbicara.

Alat itu dibuat seorang penyandang gangguan penglihatan low vision yang bekerja di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Kota Bandung, Deki Andriansyah.

Denah berbicara itu berupa alat sensor yang dilengkapi denah 3 dimensi dan sejumlah tombol. Alat itu akan mengeluarkan petunjuk berupa suara ketika ditekan.

Dengan alat ini diharapkan para penyandang tuna netra bisa menguasai pemetaan lokasi, yang mereka tempati. Namun, saat ini alat tersebut baru ditempatkan di gedung Wyata Guna saja.

"Untuk tuna netra yang awal ke WG (Wyata Guna), dia akan tahu ke arah mana harus ke kantor, dia akan tahu ke arah posisi kiri atau ke kanan, lurus dan lebih menguasai mapping," ujar Deki di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2016.

Deki mengatakan, denah bicara ini juga dirancang sebagai media pemahaman konsep tentang bentuk atau foto citra dari atas kompleks Wyata Guna. Dia mengaku, hal ini sangat berguna bagi penyandang disabilitas netra sejak lahir.

Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Kota Bandung mengklaim, alat yang digarap sejak November 2015 ini, merupakan denah khusus penyandang disabilitas netra pertama yang dibuat di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.