Sukses

Cegah Teroris, Satpol PP Makassar Disiagakan Jadi Intelijen

Posisi strategis Kota Makassar secara geografis menjadi pintu masuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekaligus akses perlintasan teroris.

Liputan6.com, Makassar - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyiapkan intelijen yang disebar ke tengah lapisan masyarakat di 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Hal itu dilakukan untuk mengamankan Natal dan malam pergantian tahun.

"Khusus untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, sejumlah petugas akan disiapkan khusus menjadi intelijen yang disebar untuk menjaring informasi di tengah masyarakat terkait pencegahan terorisme," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Makassar, Iman Hoed, di Makassar, Minggu (13/12/2015).

Jadi, kata Iman, anak buahnya nanti bukan hanya back up pengamanan Natal dan pesta pergantian tahun. Namun ikut andil sebagai lembaga penegak aturan dan hukum di pemerintahan.

"Selain itu, kami juga berupaya merangkul semua kalangan dari para tokoh masyarakat, akademisi, tokoh adat, tokoh ormas, tokoh media, tokoh pemuda, tokoh perempuan dalam hal pencegahan teroris," kata Iman Hoed.

 

Menurut Iman, hal itu dilakukan karena posisi strategis Kota Makassar secara geografis menjadi pintu masuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) sangat rawan dan berpotensi sebagai rute pelintasan pelaku teroris.

"Selain telah adanya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Sulsel. Kami juga sangat berharap adanya peran aktif masyarakat mencegah terorisme di wilayah masing-masing sebagai perpanjangan tangan dari BNPT dan pemerintah daerah," kata Iman.

Sementara, Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto berjanji akan tetap memberikan rasa nyaman kepada warga. Hal itu pun bukan saja berlaku kepada warga yang akan merayakan Natal dan pesta pergantian tahun.

"Yang pasti kita semua harus waspada, dan berupaya sinergi dengan stakeholder lain untuk menjaga kualitas keamanan kota sebagai pusat aktivitas masyarakat," ucap pria yang akrab disapa Danny ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini