Sukses

Cara Polisi Selidiki Kasus Angeline, Pura-pura Beli Ayam

Putu menyatakan tidak ada ekspresi sedih dari wajah Margariet walau berita kehilangan putri angkatnya sedang ramai dibicarakan.

Liputan6.com, Denpasar - Petugas Polresta Denpasar menggunakan cara unik untuk mengungkap kasus pembunuhan Angeline. Seorang petugas diperintahkan untuk berpura-pura membeli ayam di rumah Margriet Christina Megawe.

I Putu Sukanaya, petugas Polresta Denpasar yang bersaksi dalam persidangan kasus pembunuhan itu, menyatakan bertemu bertemu Agus Tay saat tiba di rumah Margriet.

"Berapa harga 1 ekor ayam? Saya mau beli ayam banyak," tanya Putu pada Agus yang diungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Senin (7/12/2015).

Setelah dibukakan pintu, Agus mempertemukan Putu langsung dengan ibu angkat Angeline. Ia sempat tawar menawar harga ayam dengan Margriet tanpa menyinggung Angeline sama sekali.

Saat bertemu, menurut  Putu, tidak ada ekspresi kesedihan dari wajah Margriet walau berita kehilangan putri angkatnya sedang ramai dibicarakan. Pengamatannya kemudian beralih ke kondisi rumah tempat tinggal bocah 8 tahun semasa hidupnya.

 



Otaknya mencari cara agar bisa berkeliling sekitar rumah Margriet tanpa ketahuan sedang menyamar. Ia akhirnya melepas ayam yang dibelinya dari Margriet sehingga bisa mengejar ayam sambil mengamati rumah tersebut. Ia bertahan di tempat itu sekitar 2 jam lamanya.

"Seluruh pekarangan saya telusuri dengan berpura-pura melepas ayam. Pada saat itu, saya tidak menemukan apa-apa," tutur Putu.

Putu juga sempat mengamati polah pembantu Margriet. Berdasarkan penilaian Putu, Agus saat itu terlihat tenang. Petugas intel berpangkat ipda itu bahkan sempat bercanda dengan Agus.

"Waktu itu, Agus tidak terlihat takut bahkan sempat guyon sama saya", imbuh Putu.

Dia menyatakan penyamaran yang dilakukannya adalah perintah atasannya dalam proses penyelidikan atas laporan hilangnya Engeline. Ia juga menyatakan belum ada petugas sebelumnya yang berhasil masuk ke rumah di Jalan Sedap Malam nomor 26, Kesiman Kertalangu, Denpasar, karena Agus kerap mengusir dan melarang siapapun yang akan masuk ke rumah itu.

"Waktu itu tidak ada petugas yang bisa masuk ke rumah itu. Tapi dengan berpura-pura beli ayam baru bisa masuk," kata Putu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.