Sukses

Cara Polisi Bali Tangkal Teror ISIS

Wakapolresta Denpasar, AKBP Nyoman Artana mengatakan Indonesia, khususnya Bali menjadi target sasaran ISIS.

Liputan6.com, Denpasar - Wakapolresta Denpasar, AKBP Nyoman Artana mengatakan Indonesia, khususnya Bali, menjadi sasaran target operasi lantaran banyaknya warga asing yang berada di sini.

"Sesungguhnya negara yang aktif memerangi ISIS itu menjadi target mereka," kata Artana di Kuta, Jumat 4 Desember 2015.

Namun, Artana mengatakan masyarakat tak perlu khawatir, sebab mereka sudah siap mengantisipasi teror ISIS.

Bali, kata dia, sudah memiliki pengalaman pahit aksi teror bom yang terjadi beberapa tahun lalu. Artana mengatakan pengalaman mengerikan itu jangan sampai terulang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Artana mengaku telah melakukan beberapa langkah antisipasi.

"Salah satunya adalah berkoordinasi dengan konjen negara yang memiliki perwakilan di Bali. Kita jalin komunikasi dan saling memberi masukan," kata Artana di hadapan 31 perwakilan konjen asing di Polsek Kuta.


Hal lain yang dilakukannya, kata dia, adalah berkoordinasi dengan pengusaha hotel, kafe, pub dan diskotek serta pusat hiburan lainnya untuk memperketat pengamanan internal mereka. "Kita sudah berkoordinasi dengan mereka," ujar dia.

Kemudian, polres juga akan menempatkan aparat kepolisian berseragam di lokasi-lokasi strategis. Hal itu untuk meminimalisasi ruang gerak terorisme.

"Di tempat strategis lainnya kami tempatkan petugas berseragam. Ini semua dalam kerangka menciptakan suasana aman kepada tamu. Jadi, jangan canggung melihat hal tersebut," kata dia.

Terakhir, polisi juga berkoordinasi dengan TNI melakukan giat patroli turun bersama-sama.

"Kami akan gelar patroli rutin bersama-sama. Mungkin bagi warga asing ini hal aneh, tapi ini semua dalam rangka cipta kondisi, mengamankan dan untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan," ujar Artana.

Meski begitu, imbuh Artana, saat ini situasi di Bali aman dan tak ada ancaman teror.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.