Sukses

Heboh Bakso Daging Babi Dijual di Lingkungan Kampus

Bukan kali ini saja mahasiswa Unja digemparkan atas penemuan bakso daging babi yang dijual keliling di lingkungan kampus.

Liputan6.com, Jambi Warganet di Jambi baru saja dibuat heboh akan munculnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pedagang bakso ditangkap polisi. Latar penangkapan dalam video berdurasi 45 detik itu diduga adalah lingkungan kampus Universitas Negeri Jambi (Unja).

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang pedagang bakso yang menggunakan gerobak sepeda motor dijemput tiga orang pria menggunakan mobil warna hitam yang disebut sebagai anggota Polda Jambi.

"Ini sepertinya penangkapan penjual bakso daging babi di kampus Unja," tulis salah seorang warganet mengomentari video yang sempat viral di media sosial Facebook khususnya di Jambi itu.

Hal ini juga dibenarkan dari pengakuan salah seorang mahasiswa Unja, sebut saja namanya Untung. Menurut mahasiswa Fakultas Pertanian ini, teman-temannya di Unja sempat heboh atas kabar beredarnya bakso daging babi yang dijual keliling di lingkungan kampus tempatnya belajar.

Ia juga membenarkan atas peristiwa yang sempat beredar di dalam video tersebut.

"Ada dua pedagang yang diduga menjual bakso mengandung daging babi," ucap Untung saat dihubungi di Jambi, Minggu pagi (25/3/2018).

Menurut dia, kasus penjualan bakso daging babi di lingkungan Kampus Unja bukan kali ini saja. Sebelumnya pada 2015 lalu, mahasiswa juga dibikin heboh atas terungkapnya oknum pedagang yang menjual bakso daging babi.

"Kasus tersebut sempat heboh, ada dua bulan lebih pedagang bakso berhenti berjualan," kata Untung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terungkap Usai Diteliti Mahasiswa

Selain video penangkapan penjual bakso yang viral itu. Beredar juga di media sosial laporan kepada polisi dari seorang mahasiswi S2 di Unja berinsial RSD.

Dalam laporan yang ditujukan kepada Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jambi itu, RSD mengungkapkan kronologi pengungkapan bakso mengandung daging babi tersebut.

Ia menyebutkan ada dua pedagang yang diduga menjual bakso mengandung daging babi di lingkungan kampus Unja. Pertama penjual bakso menggunakan sepeda motor warna biru yang berjualan di dalam Kampus Unja, tepatnya di samping gedung perpustakaan.

Kedua, penjual bakso menggunakan sepeda motor dan biasa mangkal di depan balairung atau gedung utama kampus.

"Terkait bakso yang terdapat kandungan babi tersebut, saya ketahui berdasarkan sampel bakso yang saya beli tanggal 13 Maret 2018. Kemudian saya ujikan ke laboratorium dan hasilnya dikeluarkan pada tanggal 20 Maret 2018," tulis RSD dalam laporannya itu.

 

3 dari 3 halaman

Polisi Benarkan Penangkapan Pedagang Bakso

Sementara itu, Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Guntur Saputro yang juga salah satu anggota Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi membenarkan atas penangkapan pedagang bakso di lingkungan Kampus Unja.

Jajanan bakso diduga mengandung daging babi itu ditemukan atas laporan yang masuk ke Polda Jambi. Namun demikian, Guntur belum bisa memastikan apakah bakso tersebut positif mengandung daging babi atau tidak.

"Ini masih menunggu hasil uji sampel di laboratorium," ucap Guntur.

Dalam penanganan kasus ini, Polda Jambi juga berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Peternakan selalu leading sector karena terkait bahan baku pangan campuran daging.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.