Sukses

Semarang Unjuk Gigi dalam Peta Olahraga Otomotif Dunia

Liputan6.com, Semarang - Kota Semarang semakin nyaman masuk dalam peta olahraga otomotif internasional. Kepastian itu menyusul terpilihnya Semarang sebagai tuan rumah kejuaraan Motocross Internasional MXGP seri ke-13 pada 7-8 Juli 2018.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan bahwa tim-tim yang berlaga di kejuaraan ini membawa kru yang cukup banyak. Ia mencontohkan dari klub KTM yang diperkirakan akan membawa lebih dari 100 tenaga mekanik hingga pembalap.

"Kepastian itu disampaikan Selvaraj Narayana saat berkunjung dan menyampaikan bahwa kunjungannya adalah survei awal agar tim KTM-Sportmotorcycle AG bisa menduduki ranking 1 dunia seperti biasanya," kata pria yang akrab disapa Hendi kepada Liputan6.com, Rabu (21/3/2018).

Yang dimaksud adalah Selvaraj, Direktur Eksekutif KTM North America (anak perusahaan KTM-Sportmotorcycle AG di Amerika).

Kepada Hendi, Selvaraj menyebutkan bahwa KTM khusus di MXGP akan menurunkan dua tim. Tim pertama akan diperkuat kru sekitar 50 orang, dan tim kedua akan melibatkan 60 kru.

"We have Antonio Carioli and Jeffrey Herlings. Antonio Carioli in second position in the last year. And Jeffrey Herlings in the top of the world standings in this seasons. (Kami memiliki Antonio Carioli dan Jeffrey Herlings. Antonio adalah runner up musim lalu, dan Jeffrey berada di puncak klasemen musim ini)," kata Selvaraj.

Semua crosser dunia, pasti memimpikan bertanding pada ajang MXGP. Sebagaimana para pembalap sport memimpikan tampil di MotoGP.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbagi Pengalaman Sebagai Crosser

Hendi kemudian bercerita bahwa ia juga pernah menjadi seorang crosser. Ia sempat memimpin Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah sebelum menjadi Wali Kota Semarang. Hendi menyebutkan ia pernah mencoba semua jenis olahraga otomotif. Menurutnya, motocross memiliki tantangan berbeda.

Sebagai penggila olahraga bermotor, Hendi tampak sangat mengikuti perkembangan otomotif dunia. Dia menyebutkan dalam MXGP 2018 ini, ada 12 tim yang ambil bagian. Setiap tim menurunkan 4-5 pembalap yang dibagi dalam dua kelas.

"Masing-masing di kelas MX 1 dan MX 2. Kalau saya dipaksa ikut, saya akan ikut kelas BMX saja meskipun belum tentu mampu menggenjot sepeda itu," kata Hendi sambil tertawa.

Sementara itu, menurut Judiarto, wakil dari IMI Jateng, pembalap-pembalap yang diturunkan di Semarang adalah pembalap papan atas dunia. Nilai kontrak para pembalap itu minimal Rp 20 miliar per tahun.

"Saya memperkirakan akan ada 100 ribu penonton yang datang. Ini bukan pekerjaan main-main. Ini level dunia," kata Judiarto.

Hendi sendiri menyatakan siap menyambut seluruh tamu yang datang. Tak ada perbedaan perlakuan baik kepada tamu dari dalam negeri maupun tamu luar negeri.

"Untuk peserta dan panitia, kami sudah siapkan empat ribu kamar yang tersebar di lima puluh hotel. Sebagai jamuan, kita siapkan juga perjalanan wisata di Semarang. Ini momentum bagus untuk Semarang," kata Hendi.

 

3 dari 3 halaman

Sirkuit Tiga Bulan

Sebagaimana event otomotif internasional, penyelenggaraannya memang hanya berlangsung dua hari. Namun, dipastikan rombongan peserta akan tinggal minimal selama sepekan untuk adaptasi cuaca dan relaksasi usai balapan.

"Untuk sirkuitnya, pekan depan tim Youth Stream dari Eropa akan memulai supervisi pembangunan sirkuit. Pembangunan juga cepat karena diperkirakan bulan Mei sudah selesai," kata Hendi.

Saat sirkuit selesai, langsung dilanjutkan dengan pematangan kontur tanah dan pemadatan. Baru diuji untuk keamanannya. Tentu saja aman bagi pembalap, aman juga bagi penonton.

"Sirkuit MXGP yang dibangun di Semarang ini akan menjadi yang terbaik di Asia," kata Hendi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.