Sukses

Sejumlah Makam Tua di Solo Tergusur Proyek Taman

Solo - Pemerintah Kota Solo mempercepat rencana pembangunan Taman Cerdas Kerten di lahan bekas makam setempat. Inventarisasi makam terus dikebut terkait pemindahan kerangka jenazah ke lokasi lain.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan makam Kerten sudah tak digunakan sejak 1970-an. Keberadaan makam di tengah permukiman itu juga mengurangi keindahan kawasan tersebut, sehingga Pemkot berencana memanfaatkannya untuk membangun taman cerdas.

"Dana (pembangunan taman cerdas) nanti dicarikan dari CSR (corporate social responsilibity). Jadi pembangunan bisa dikerjakan dan makam dipindahkan," kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin, 19 Maret 2018.

Pemkot menyiapkan proses pemindahan makam sama seperti yang telah dilakukan di makam-makam lainnya. Pemindahan makam akan dikerjakan secara manual menggunakan tenaga manusia dalam pembongkaran hingga pemindahan kerangka jenazahnya.

Ahli waris pun bisa menyaksikan langsung proses penggalian makam hingga pemindahan ke lokasi baru. Pembongkaran makam di Solo ini dilakukan setelah digelar doa bersama.

"Tidak ada yang kami tutup-tutupi. Proses terbuka, ahli waris bisa lihat sendiri. Dari penggalian, dimasukkan ke dalam peti jenazah, hingga proses pemakaman di lokasi yang baru," katanya kepada Solopos.com.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Relokasi Kerangka Jenazah

Nantinya, makam tersebut akan direlokasi di lima Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemkot Solo. Kelima TPU itu, yakni Untaralaya, Purwalaya, Bonoloyo, Pracimaloyo, dan Daksinoloyo.

"Jadi nanti terserah ahli waris mau dipindahkan di mana. Yang jelas kami menawarkan lima TPU milik Pemkot," katanya.

Lurah Kerten Farida mengatakan inventarisasi terus dikerjakan dengan penomoran makam. Selain penomoran juga dilakukan inventarisasi ahli waris.

"Beberapa keluarga sudah ada yang datang dan menanyakan untuk pemindahan makamnya," katanya.

Sesuai rencana taman cerdas dibangun di lahan seluas 307 meter persegi dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Pembangunan taman cerdas tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ruang bermain anak di Solo yang masih minim.

Selain membangun taman cerdas juga akan dilengkapi ruang bermain anak di Taman Segitiga Kerten (hutan kota). "Konsepnya nanti bisa dibuat seperti Monjari (Monumen Banjarsari)," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.