Sukses

Cirebon Masuk Nominasi International Badminton Challenge, tapi...

Kota Cirebon masuk nominasi penyelenggaraan pertandingan bulu tangkis skala internasional.

Liputan6.com, Cirebon - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pusat mengaku telah memasukkan Kota Cirebon sebagai salah satu wilayah penyelenggara International Challenge Badminton 2018 pada Oktober mendatang.

Kota Cirebon menjadi salah satu kandidat lantaran dianggap sukses menyelenggarakan berbagai ajang pertandingan bulu tangkis skala nasional, salah satunya PON tahun 2017. Kabid Turnamen dan Perwasitan PBSI Pusat, Eddiyanto Sabarudin, mengatakan, hingga saat ini PBSI masih melakukan berbagai penilaian mengenai kesiapan penyelenggaraan event sesuai standar internasional.

"Ada lima event internasional PBSI salah satunya ya ini yang sedang kami cari lokasinya," kata Eddi di sela ajang Wali Kota Open 2018, Senin (19/3/2018).

Dia menyebutkan, dalam penyelenggaraan event skala internasional ini, sejumlah fasilitas dan infrastruktur harus memenuhi syarat. Sementara Kota Cirebon, kata dia, masuk ke dalam satu syarat tersebut.

Seperti fasilitas penginapan, jumlah penonton bagus maupun kapasitas mencapai 1000 orang. Menurut Eddi, pemda setempat tinggal membenahi sarana dan prasarana yang lain.

Selain Kota Cirebon, kata Eddi, PBSI pusat juga sedang menyeleksi kandidat kota lain untuk penyelenggaraan International Challenge 2018, yakni Banjarmasin. 

"Ya bagaimana suasana seperti PON dululah ada lunch pemain, tempat medis, ruangan untuk berlatih ada tapi harus direnovasi lagi. Saat ini nominasinya ada dua di Kota Cirebon dan Banjarmasin kita tunggu saja," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akses Bandara

Di tengah persiapan penyelenggaraan International Challenge Badminton 2018, Eddi mengakui kesiapan Kota Cirebon. Namun demikian, Kota Cirebon masih terkendala tidak ada akses bandara internasional.

Eddi menjelaskan, keberadaan bandara internasional menjadi penting PBSI pusat. Sebab, hasil pembahasan PBSI dengan bidang luar negeri dan asia, bandar menjadi akses para atlet lebih dekat ke lokasi pertandingan.

"Standarnya dari bandara ke lokasi pertandingan paling tidak 2 jam sementara di Cirebon kan yang lebih dekat dari Semarang, nah atlet luar tidak mau. Kalau ambil dari Cipali tetap kena macet di Cikarang," ujar dia.

Eddi mengaku pernah mendapat keluhan dari para atlet maupun official Bulutangkis di luar negeri saat menggelar pertandingan GP Gold 2010 di Samarinda. Tidak adanya akses Bandara membuat para atlet dari luar harus menempuh perjalanan darat selama tiga jam dari Balikpapan.

"Ketika ingin mengajukan lagi akhirnya ditolak," ujar dia.

Sekda Kota Cirebon Asep Deddi mengakui keberadaan bandara menjadi kendala utama penyelenggaraan event berskala internasional. Namun, kata dia, untuk International Challenge Badminton 2018 ini, dia akan terus berupaya agar pilihan tempat pertandingan jatuh ke Kota Cirebon.

"Memang targetnya bandara bulan Juni ini akan beroperasi nanti bisa kita siasati juga," kata dia.

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.